Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Beeswax Wrap, Alternatif Pembungkus Makanan Ramah Lingkungan?

Kompas.com - 04/08/2022, 16:07 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber LIPI

Bisa membungkus hampir semua makanan

Lebih lanjut, Naomi menyampaikan jenis makanan yang bisa dibungkus menggunakan beeswax wrap.

Menurutnya, beeswax wrap bisa digunakan untuk membungkus buah, sayur, keju, roti, hingga gorengan.

"Saya pernah coba membungkus apel dengan beeswax wrap selama 7-10 hari masih oke, tetapi tidak seperti baru, cuma tidak browning, browing-nya sangat mild dan teksturnya tidak lembek," kata Naomi.

Selain itu, beeswax wrap juga bisa digunakan untuk menutup wadah makanan, seperti disampaikan Nina.

"Mangkuk apapun bisa ditutup pakai beeswax wrap langsung," tutur Nina.

Hanya dua jenis makanan yang tidak bisa dibungkus menggunakan beeswax wrap, yaitu makanan mentah dan makanan panas.

Sebab, panas makanan bisa membuat lilin lebah yang menempel pada kain meleleh, sementara makanan mentah dapat menyebabkan kontaminasi silang. 

Beeswax mampu jaga kelembapan makanan hingga 2 minggu

Beeswax wrap Halo Baba untuk membungkus makanan. DOK. Halo Baba Beeswax Wraps Indonesia. Beeswax wrap Halo Baba untuk membungkus makanan.

Nina menjelaskan sedikit mengenai pembuatan beeswax wrap. Menurutnya, pembuatan pembungkus makanan ini mirip dengan konsep membatik.

Hanya saja, tiga bahan untuk membuat beeswax wrap yang ia sebutkan sebelumnya diaplikasikan ke seluruh bagian kain hingga menempel.

Proses ini nantinya akan membentuk lapisan proktektif yang levelnya berada di antara plastik dan kertas.

"Kalau kita membungkus makanan pakai kertas itu kan gampang kering. Kalau kita membungkus pakai plastik, dia akan mengikat moisture. Beeswax wrap ini di tengah-tengahnya," jelas Nina.

Baca juga:

Beeswax wrap KALIKA untuk membungkus makanan. DOK. KALIKA Beeswax Foodwrap Beeswax wrap KALIKA untuk membungkus makanan.

Hal ini membuat makanan yang dibungkus menggunakan beeswax wrap tetap bisa mengeluarkan gas sehingga tidak busuk dan kelembapannya pun terjaga.

"Beeswax wrap itu kan terbuat dari 100 persen katun dan juga lilin lebah. Jadi misalnya kalau dibungkus ke buah atau sayur seperti second skin gitu, tidak cepat kering," ujar Naomi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Namun demikian, keduanya sepakat bahwa beeswax wrap bukan lah pembungkus ajaib yang bisa menjaga kesegaran makanan selamanya.

Maksimal, kualitas makanan bisa terjaga bila dibungkus beeswax wrap selama dua minggu. Itu pun tergantung dengan tingkat kesegaran bahan makanan atau makanan pada awal penyimpanan.

"Jadi cukup membantu apalagi kalau orang kerja, beli barang kebutuhannya kan seminggu sekali atau beberapa hari sekali gitu," ujar Naomi.

Nina menyampaikan bahwa hal terburuk yang mungkin terjadi saat membungkus makanan dengan beeswax wrap adalah bahan makanan menjadi kering.

Baca juga:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com