Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Penggilingan Gandum Jadi Terigu Saat Tiba di Jakarta

Kompas.com - 27/04/2022, 19:06 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Setelah menentukan kandungan proteinnya, bagian gandum lainnya juga turut diperhitungkan, seperti kulit luarnya.

"Kita juga (melihat) barang lain selain gandum, mungkin kalau orang umum bilang itu kayak sekamnya, itu dihitung semua dan akan memengaruhi biaya produksi serta kualitas tepung yang dihasilkan," kata Nyoman.

Selanjutnya, gandum masih harus melewati beberapa proses pemisahan berdasarkan ukuran, berat jenis, dan bentuk.

"Pertama dia dibersihkan berdasarkan ukuran atau diayak. Nanti yang ukurannya sesuai akan ikut proses selanjutnya, yang tidak sesuai, ke luar dari proses," kata Nyoman.

"Dipisahkan lagi berdasarkan berat jenis, nanti akan ada pemisahan material yang seukuran dengan gandum tetapi berat jenisnya beda. Misalnya, batu. Kan ada batu yang seukuran gandum, itu dipisahkan berdasarkan berat jenis," lanjutnya.

Terakhir, gandum akan dipisahkan berdasarkan bentuk, seperti bentuk panjang atau lonjong pendek.

"Nanti yang tidak terpakai dalam pembuatan terigu, kita namakan opal. Opal itu kita hancurkan, kita jadikan bahan untuk produksi pelet, dicampur dengan hasil produk sampingan," ujar Nyoman.

Baca juga: Apa Tepung Terigu Perlu Disangrai untuk Membuat Kue Kering?

Gandum yang layak diolah menjadi terigu kemudian diberi air untuk memudahkan pemisahan kulit dan bijinya.

"Gandum itu bukan kayak gabah, kalau gabah kan kupas kulitnya dia langsung ke luar putih berasnya, nah ini masih ada bran atau kulit luarnya yang keras," kata Nyoman. 

Oleh karena itu, pemisahan kulit dan bijji gandum akan lebih mudah ketika diberi penambahan air.

"Itu disimpan kurang lebih 18-20 jam," kata Nyoman.

Setelah itu, gandum bisa digiling menggunakan mesin, lalu diayak dan ditampung di penyimpanan tepung.

"Olahan yang masih kasar masuk lagi ke proses selanjutnya, digiling lagi, terus diulang sampai kita dapat tepung yang maksimal," ujar Nyoman.

"Prinsip sederhananya begitu, dikecilkan ukurannya, diayak, kalau yang tidak lolos, dikecilkan lagi ukurannya, terus diayak," lanjutnya.

Nyoman mengatakan, tidak semua gandum yang diproses akan menghasilkan 100 persen terigu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com