KOMPAS.com - Abalone atau siput laut merupakan salah satu makanan yang terkenal di restoran masakan china. Tidak hanya karena rasa abalone lezat melainkan juga karena harganya tergolong mahal.
Executive Chef di APREZ Catering & AMUZ Gourmet Restaurant Stefu, mengatakan mahalnya harga abalone disebabkan karena jumlah abalone yang terbatas.
"Kalau melihat dari sisi jumlah, abalone itu jumlahnya tidak terlalu banyak. Jadi, termasuk sedikit untuk mencukupi jumlah konsumsi abalone di dunia. Apabila jumlah permintaan lebih tinggi dari jumlah barang yang tersedia, maka harganya juga akan mahal," kata Stefu saat dihubungi oleh Kompas.com melalui sambungan telepon pada Kamis (3/2/2022).
Baca juga:
Menambahkan dari laman ABC News, mahalnya harga abalone disebabkan karena para penyelam abalone tidak bisa menangkap abalone dalam jumlah yang banyak. Sementara permintaan abalone tetap tinggi.
Pembatasan jumlah penangkapan abalone dilakukan karena habitat abalone mulai menipis.
Pada 1985 penyelam di perairan Tasmania dapat memanen abalone dengan jumlah yang tidak terbatas. Biasanya 100 penyelam aktif dapat memanen sekitar 3.500 abalone.
Namun pada 2019, penyelam di Tasmania hanya boleh menangkap sekitar 362 kilogram abalone. Kuota penangkapan abalone berubah setiap tahun.
Pasalnya, seiring berjalannya waktu, terjadi penangkapan abalone secara berlebihan di Tasmania. Sehingga Presiden Dewan Abalone Tasmania Joe McKibben pada saat itu memutuskan untuk membatasi jumlah penangkapan abalone.
Tidak hanya itu, terbatasnya jumlah abalone saat ini juga disebabkan oleh kematian abalone dalam jumlah besar di seluruh Australia pada satu dekade terakhir. Penyebab kematian abalone tersebut adalah perubahan iklim.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram