Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Tape Ketan Gagal, Rasanya Terlalu Masam

Kompas.com - 31/10/2021, 19:03 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Tape ketan yang enak memiliki tekstur beras yang empuk serta rasa yang manis. Selain itu, kandungan airnya juga banyak. 

Sebetulnya cara membuat tape ketan manis tidaklah sulit, tapi kamu harus memerhatikan beberapa hal khusus supaya tape ketan tidak masam atau kecut. 

Untuk itu, penting memahami penyebab tape ketan gagal agar bisa menghindarinya. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab tape ketan gagal. 

Baca juga:

1. Debu dan wadah tidak bersih

Kurniawan Indonesianto, pemilik usaha Tape Ketan Budhe Wati menyebut bahwa kebersihkan dari tempat pembuatan juga dapat memengaruhi hasil tape ketan. 

Menurutnya debu ruangan serta wadah yang kotor dapat membuat rasa tape ketan masam. 

"Kalau kecut banget itu aku pernah mengalami dengan resep yang sama, itu entah dari berasnya juga bisa, entah itu kena debu juga bisa, entah itu dari tempatnya yang enggak bersih juga bisa. Soalnya debu itu juga berpengaruh," terang Kurniawan kepada Kompas.com.

Ilustrasi proses pembuatan tape ketan.SHUTTERSTOCK/ Imam Ainudin Firmansyah Ilustrasi proses pembuatan tape ketan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut Kurniawan selalu menutup beras ketannya saat didiamkan. Selain itu wadahnya pun dilap dengan tisu dengan memastikan kebersihannya. Terutama jika memakai daun pisang. 

Baca juga: 7 Cara Membuat Tape Ketan agar Manis dan Anti Gagal

2. Ragi terlalu sedikit 

Ragi merupakan salah satu bahan krusial dalam pembuatan tape ketan.

Untuk dapat menghasilkan tape ketan yang manis maka jumlah raginya pun harus sesuai, jangan terlalu sedikit. Jika terlalu, maka kamu harus memfermentasinya lebih lama.

"Kalau kecut biasanya kasih raginya sedikit. Jadi proses fermentasinya agak lama kalau mau manis," tutur Kurniawan. 

Baca juga:

Di samping itu, kamu juga bisa menambahkan air pada ragi agar hasilnya lebih manis dan berair. 

Ilustrasi tape ketan berbungkus daun pisang. SHUTTERSTOCK/ Ika Hilal Ilustrasi tape ketan berbungkus daun pisang.

3. Ragi tidak diayak 

Terkadang ada tape ketan yang memiliki serbuk putih pada permukaannya. Menurut Kurniawan hal tersebut disebabkan oleh ragi yang kurang halus. 

Untuk itu, Kurniawan mengajurkan agar ragi yang telah dihaluskan pun ditaburkan sambil diayak. Dengan demikian hasil tape ketan lebih cantik.

"Itu kalau ragi aku enggak tak jemur, jadi beli itu langsung digerus pakai saringan teh itu. Itu digerus sambil diayak, pokoknya digerus sampai benar-benar halus soalnya kalau enggak diayak ketika ditaburkan itu ada putih-putihnya," jelasnya. 

Baca juga:

4. Waktu fermentasi 

Waktu fermentasi yang dianjurkan sekitar tiga hari, tergantung cuaca dan suhu udara. Semakin lama difermentasi, tape ketan akan semakin asam karena kadar alkoholnya meningkat.

Untuk menjaga rasanya, tape ketan yang sudah matang bisa langsung dimasukkan ke dalam kulkas. 

"Ada trik satu lagi, ketika matang terus pengin cita rasanya sama itu masukkan ke kulkas, biar menghambat prosesnya," pungkas Kurniawan. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com