Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cilok Gajahan Bertahan Saat Pandemi, Hadirkan Cilok Frozen

Kompas.com - 29/10/2021, 20:04 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi turut memengaruhi banyak sektor, termasuk bidang kuliner. Salah satu yang turut merasakan dampaknya yakni Cilok Gajahan di Yogyakarta.

Saat ditemui Kompas.com, Syahrul Gunawan, pemilik usaha Cilok Gajahan menyebut bahwa tempat usahanya juga terdampak pandemi. Pasalnya, pelanggan dari Cilok Gajahan sendiri adalah wisatawan dan warga lokal.

"Pandemi gini ngaruh banget, Mbak. Soalnya biasanya ada wisatawan," ujar Syahrul pada Kompas.com, Rabu (27/10/2021). 

Baca juga:

Kendati demikian Syahrul tak menyebutkan secara pasti berapa banyak penurunan omsetnya.

Ilustrasi gerai Cilok Gajahan yang ada di Jalan Kadipaten, dekat Alun-alun Selatan.KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi gerai Cilok Gajahan yang ada di Jalan Kadipaten, dekat Alun-alun Selatan.

Untuk menutup penurunan omset saat pandemi, Syahrul mengeluarkan produk cilok beku. Cilok ini dipasarkan secara daring melalui media sosial untuk dikirimkan ke luar kota. 

"Ini cilok frozen malah inspirasi pandemi. Bikinnya pas di pandemi awal tiga bulanan itu, tapi alhamdulillah sekarang banyak," ungkap Syahrul.

Ide cilok beku ini sebetulnya dari pelanggangnya. Saat itu, ada pelanggan yang minta untuk dikirimkan cilok, lalu Syahrul pun coba membuatnya. 

Karena merasa potensial, cilok beku ini lantas dijual secara umum dan menjadi produk baru dari Cilok Gajahan.

"Ada juga yang dari luar kota enggak bisa ke sini, minta di frozenin. Awalnya juga pelanggan gitu, minta dikirimin, terus kenapa enggak bikin sekalian," kata Syahrul.

Baca juga:

Ilustrasi cilok gajahan frozen. KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi cilok gajahan frozen.

Menyadari bahwa ia tak bisa mengerjakannya sendiri, Syahrul lalu bekerja sama dengan Serlly Melda Rachmawati, selaku admin dari Cilok Gajahan. 

Melda membantu dalam untuk pengemasan serta pemasaran produk cilok bekunya. Meski begitu pembuatan produk tetap kepada Syahrul. 

"Pengemasannya di Condongcatur di tempat adminnya, Mbak Melda itu. Kita kalau pengin maju kan tahu kelemahan kita dimana, terus nyari orang buat kolaborasi. Kan kalau sana lebih tahu, pemasaran juga bagus, jadi saya kerja sama itu," ujarnya.

Baca juga:

Cilok gajahan beku dapat dipesan melalui media sosial. Pengirimannya bisa ke seluruh Indonesia dengan menggunakan ekspedisi khusus. 

Bahkan, jika kamu tinggal di Yogyakarta dan malas ke gerai, pun bisa memesan langsung dari Melda. Untuk pengirimannya bisa memakai jasa kurir atau ojek daring. 

Harga cilok beku ini Rp13.500 dengan isi 40 butir.  

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com