KOMPAS.com - Pernah mendengar makanan bernama pretzel dan bagel? Keduanya merupakan camilan yang banyak ditemui di dataran Eropa maupun Amerika.
Pretzel dan bagel juga bisa kamu temui di beberapa toko roti di Mal. Keduanya merupakan jenis roti yang bisa ditambahkan dengan aneka topping menggiurkan.
Berikut, penjelasan mengenai perbedaan antara pretzel dan bagel melansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Resep Pretzel, Kue Khas Eropa dengan Cita Rasa Klasik
Melansir dari laman MasterClass, pretzel merupakan roti panggang yang dibentuk menjadi simpul yang khas.
Pretzel memiliki tampilan berwarna cokelat keemasan dengan teksur yang kenyal.
Tampilan ini didapatkan dari mencelupkan adonan pretzel ke dalam larutan alkali sebelum dipanggang.
Baca juga: 5 Cara Membuat Pretzel yang Empuk dan Lembut
Menambahkan dari laman Guardian, pretzel dipanggang dengan suhu tinggi.
Gunakan suhu sekitar 250 derajat celsius kemudian diturunkan menjadi 230 derajat celsius untuk memanggangnya. Hal ini agar hasilnya berwarna kecoklatan.
Sebagai toppingnya, pretzel biasanya diolesi dengan kocokkan telur dan ditaburi dengan garam kosher.
Selain itu, pretzel juga bisa diberi topping olesan mentega dan taburan kayu manis dan gula, seperti yang dilansir dari laman All Recipes.
Baca juga: 5 Cara Bentuk Pretzel yang Mudah Diikuti Pemula
Melansir dari laman The Atlantic, bagel menyebar dari Polandi ke New York pada abad ke-21.
Berbeda dengan pretzel, bagel merupakan jenis roti yang berbentuk cincin bundar mirip donat, seperti yang dilansir dari laman Delighted Cooking.
Bagel juga perlu direbus dengan air selama beberapa menit agar hasilnya kenyal dan lapisan luarnya renyah.