Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran di Jepang Tidak Jadi Tutup karena Foto Kucing yang Viral

Kompas.com - 13/06/2021, 10:11 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah restoran di Osaka, Jepang, berhasil mendatangkan banyak pengunjung setelah foto anak kucing di restoran tersebut viral di media sosial.

Melansir Borneo Bulletin, Diorama Restaurant di Tennoji Ward, Osaka, terkenal sebagai restoran dengan ciri khas miniatur keretanya.

Restoran tersebut menimbulkan kehebohan di media sosial karena foto kucing-kucing liar yang sedang berjalan di tengah miniatur kereta sambil menyaksikan kereta datang dan pergi.

Baca juga: Makanan dari Restoran Hotel Marriot Bonvoy Kini Bisa Dipesan di Grabfood

Diorama Restaurant milik Naoki Teraoka dibuka pada 2018, kemudian ditutup sementara mulai Maret hingga Mei 2020 karena pandemi covid 19.

Restoran secara bertahap buka kembali dan beroperasi pada Juni, namun tidak banyak pelanggan yang datang.

Teraoka mulai mempertimbangkan untuk menutup restoran.

Namun, selama jangka waktu tersebut, Teraoka mulai merawat empat anak kucing yang lemah serta ibu kucing di dekat restorannya.

Kucing di diorama kereta api, Diorama Restaurant, Osaka. Dok. @Caferest_bar_Fe Kucing di diorama kereta api, Diorama Restaurant, Osaka.

Baca juga: 15 Restoran Mewah di Yogyakarta dan Sekitarnya, Menunya Beragam 

Mengutip The Asahi Shimbun, anak kucing pertama yang ditemukan oleh Teraoka diberi nama Simba yang terinspirasi dari tokoh protagonis dalam musikal "The Lion King."

Teraoka dibantu oleh staf kelompok pelindung kucing liar untuk merawat kucing-kucing hasil adopsinya itu. 

Baca juga: 8 Restoran di Sekitar Candi Borobudur dengan Pemandangan Indah

Foto kucing berperan besar untuk bisnis restoran

Pada Agustus 2020, Teraoka mengunggah cuplikan video kucing adopsinya yang sedang bermain di sekitar miniatur kereta miliknya di laman Twitter dan media sosial lainnya.

Unggahan Teraoka kemudian ramai hingga membuat jumlah pengikutnya melonjak 10 kali lipat dari sebelumnya.

Para penggemar mulai mengiriminya makanan kucing dan hadiah lainnya. Didorong oleh dukungan tersebut, Teraoka memutuskan untuk mempertahankan bisnis restorannya.

“Saya merasakan kehangatan orang-orang berkat anak-anak kucing ini dan saya ingin membuka restoran lagi,” kata Teraoka.

Foto anak kucing di sekitar diorama stasiun kereta api. Dok. Borneobulletin Foto anak kucing di sekitar diorama stasiun kereta api.

“Awalnya, saya ingin menyelamatkan kucing-kucing itu, tapi ternyata mereka menyelamatkan saya," lanjutnya.

Setelah kejadian itu, makin banyak pelanggan yang mampir ke Diorama Restaurant tiap akhir pekan tiba.

Diorama Restaurant, yang menyajikan menu makan siang dan kopi, menampilkan diorama kereta api.

Latar diorama tersebut adalah di kota regional Jepang selama periode pertumbuhan ekonomi yang pesat pascaperang.

Selama berada di Diorama Restaurant, pelanggan bisa menjalankan kereta mini mereka sendiri di sekitar diorama.

Baca juga: 9 Tempat Makan Keluarga di Surabaya, Warung Lesehan hingga Restoran

Uniknya, kucing-kucing tidak segan untuk berjalan di atas rel kereta api dan merusak perlengkapan diorama. Staf sudah memperkirakan hal itu sebelumnya. 

Padahal, Teraoka sebelum merawat kucing tidak bisa memaafkan orang yang memperlakukan dioramanya dengan kasar.

Kucing-kucing tersebut disimpan dalam kandang selama jam buka restoran untuk memungkinkan pengunjung tetap bisa menikmati diorama.

Setelah jam tutup restoran tiba, kucing mulai dibebaskan untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Saat ini, Diorama Restaurant lebih sering melakukan perawatan untuk miniatur kereta api, setidaknya selama dua kali dalam seminggu. 

Mereka rutin mengganti suku cadang agar lebih kokoh dan bisa menopang bobot kucing yang makin bertambah.

Baca juga: 15 Restoran Steak di Bandung, Mulai dari Rp 25.000-an

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com