KOMPAS.com – Kamu mungkin cukup familiar dengan sajian laksa. Di Indonesia, laksa dikenal sebagai semacam sajian berkuah santan dengan isian mi yang terbuat dari beras.
Rasanya yang kaya akan rasa gurih, asam, hingga pedas membuatnya berhasil menempati posisi salah satu makanan terbaik di dunia versi CNN.
Laksa bisa ditemukan di beberapa kawasan di Asia Tenggara. Tepatnya di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Baca juga: Kedai Assam Laksa Air Itam Berumur 66 Tahun di Malaysia Tutup
Masing-masing jenis laksa yang ditemukan di keempat wilayah tersebut sedikit berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri, walaupun tetap disebut sebagai laksa.
Ada tiga variasi modern laksa yang dikenal umum saat ini, yakni kari, Siam, dan Assam.
Laksa kari bisa ditemukan di Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Laksa Siam ada di Thailand, dan Assam laksa ada di Penang, Malaysia.
Hal itu kemudian memunculkan pertanyaan, dari mana sebenarnya laksa berasal?
Seperti dilansir dari Atlas Obscura, kawasan Asia Tenggara punya interaksi yang kuat dengan orang-orang China dan India.
Interaksi dengan orang-orang China dan India ini kemudian mempengaruhi budaya dan juga kuliner lokal dengan sangat kuat.
Menurut Professor Penny Van Esterik dalam bukunya Food Culture in Southeast Asia, para pedagang India tiba di Asia Tenggara sekitar tahun 200 sebelum masehi.
Sementara, para pedagang China mulai menetap di Indonesia pada abad ke-16.
Mereka menetap dan menikahi orang-orang lokal. Para keturunan pedagang China ini disebut sebagai Peranakan.
Dipercaya, laksa lahir dari keinginan para Peranakan untuk mencampurkan masakan China dengan rasa-rasa khas Asia Tenggara seperti santan hingga cabai.
Baca juga: Restoran Laksa Khas Singapura Dibuka di Jakarta Utara