Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2021, 08:36 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menentukan tingkat kematangan daging merah memang agak sulit. Kamu tidak bisa hanya melakukannya dengan sekilas lihat. 

Hal tersebut semakin sulit ketika memasak daging dengan cara direbus. Sebab, warna daging rebus di bagian luar sama persis.

Baca juga: 3 Cara Tahu Ayam Rebus Matang Sempurna, Bekal Bikin Opor Ayam

Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group Stefu Santoso memberikan tips mengetahui tingkat keempukan dan kematangan daging yang sedang direbus.

Menurut Stefu, orang Indonesia memiliki standar yang berbeda soal tingkat kematangan daging.

“Ada orang Indonesia yang senang daging rebus itu masih ada gigitannya atau masih ada chewy-nya," jelas Stefu ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/5/2021).

"Tapi ada juga orang yang pengen dagingnya itu benar-benar sudah lepas kalau digigit,” kata Stefu.

Baca juga: 3 Cara Cairkan Daging Giling Beku, Siapkan Sebelum Masak Menu Sahur

Tingkat keempukan daging ini bisa dirasakan dengan cara disentuh. Selain itu kamu bisa mengetahui tingkat kematangan dengan cara memotong daging.

Jika bagian tengah daging masih berwarna merah, itu artinya daging belum matang.

Ilustrasi hot pot daging sapi dengan kuah mala. PIXABAY/CHUPANH STUDIO Ilustrasi hot pot daging sapi dengan kuah mala.

Angkat daging dari panci, kemudian tekan daging. Jika dagingnya ketika ditekan atau ditarik sedikit sudah mudah lepas, artinya daging sudah matang dan empuk.

“Tapi kalau kita pegang membal, ya dia belum terlalu empuk,” imbuh Stefu.

Namun begitu, kamu juga harus memastikan daging tidak terlalu matang.

Daging yang terlalu matang ketika direbus biasanya akan sangat mudah hancur. Nantinya daging akan lebih mirip dengan daging suwir.

Baca juga: Tips Rebus Daging Hemat Gas, Pakai Panci Presto

Daging yang hancur ini biasanya lebih mudah terjadi pada daging-daging yang lebih mudah empuk karena potongan tersebut tidak memiliki ikatan gelatin yang cukup.

“Kayak has dalam, has luar, rump (tanjung), top side (gandik). Nah itu dia bisa pecah," jelas Stefu. 

"Tapi kalau kayak sengkel, karena dia punya gelatin yang mengikat, itu biasanya dia masih lebih aman,” pungkasnya.

Baca juga: Rebus Daging Bersama Sendok, Apa Benar Bikin Cepat Empuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com