Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Takjil Khas Betawi yang Sudah Langka, dari Stup Tape hingga Bubur Ase

Kompas.com - 29/04/2021, 15:38 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Takjil identik dengan sajian rasa manis dan segar seperti kolak, es buah, dan es campur. Namun, terdapat sejumlah takjil khas Betawi yang sekarang semakin langka.

Bertolak belakang dengan kepopuleran, acara Seri Gastronomi: Kelir Betawi yang diselenggarakan oleh Aksara Pangan bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada membahas seputar takjil Betawi yang tak populer.

Maharani, narasumber yang hadir sebagai praktisi kuliner dan dewan Persatuan Wanita Betawi menceritakan tiga menu buka puasa khas Betawi yang sudah tak populer.

Baca juga: 12 Makanan Betawi yang Langka, Ada Sayur Babanci dan Gabus Pucung

1. Stup tape

Stup TapeDok. Cucu Sulaicha Stup Tape

Nama stup mulanya berasal dari bahasa Belanda yaitu stoof. Stup dibuat pada kompor dengan api kecil dan tidak memakan waktu yang begitu lama.

"Kalau misalnya di Belanda itu bikin stup dari buah atau dari sayuran, kenapa tidak yang lainnya? Seperti yang kebiasaan ada di Betawi bahan-bahannya seperti tape," ujar Maharani, Rabu (28/4/2021).

Selain tape, stup khas Betawi ini juga bisa dibuat dari pisang, talas, ubi, dan singkong.

Baca juga: Resep Rujak Juhi, Makanan Betawi yang Kian Langka

Awalnya stup hanya menggunakan tape dan gula pasir. Namun, para wanita Betawi memiliki insiatif untuk menambah rasa gurih dalam hidangan ini.

Oleh karena itu, pembuatan stup tape kemudian ditambah santan dan rempah-rempah seperti cengkih, kayu manis, daun jeruk purut dan daun pandan.

Ilustrasi tape goreng dari peuyeum.SHUTTERSTOCK/ SUNHAJI Ilustrasi tape goreng dari peuyeum.

Proses pembuatan stup tape terbilang cukup sederhana. Pertama, semua rempah harus didihkan dengan santan encer atau air biasa.

Jika sudah harum, tape bisa dimasukkan dan dilanjut dengan santan dan harus terus diaduk dalam api kecil supaya santan tidak pecah dan berpisah dengan air.

Setelah mendidih, stup harus segera diangkat dan dihidangkan. Stup tape bisa digunakan yang masih setengah keras atau lembut.

Stup tape biasa disajikan sebagai takjil sebelum memakan nasi saat berbuka puasa. Takjil ini dapat dikonsumsi setelah salat tarawih.

Baca juga: Resep Kue Rangi, Jajanan Betawi yang Kian Langka

 

2. Bubur jali-jali

Ilustrasi bubur jali. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi bubur jali.

Menurut Maharani, bubur jali-jali bisa dijadikan solusi untuk mengganti beras sebagai hidangan utama. Selain itu, bubur ini juga dapat dijadikan takjil dan mindo.

Mindo merupakan istilah Betawi yang diserap dari bahasa Jawa. Mindo berarti makan dalam waktu senggang setelah makan-makanan yang lain.

Jali-jali adalah salah satu tanaman Asia sejenis padi-padian yang cara pengolahannya tidak jauh berbeda dari bubur kacang hijau.

Baca juga: Resep Bubur Jali Kacang Tanah, Makanan Tradisional Betawi dari Serealia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com