Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Dessert ala Taiwan di Medan, Rintis dari Open PO sampai Punya 10 Outlet

Kompas.com - 07/03/2021, 22:02 WIB
Silvita Agmasari

Editor

KOMPAS.com - Bisnis kuliner bisa terus bertumbuh, meskipun dimulai dari bisnis rumahan dan tanpa toko.

Hal ini dibuktikkan oleh Anita Tanotho (28) founder bisnis dessert ala Taiwan di Medan, Zeribowl.

Anita memulai bisnis dessert pada 2014 dari pre order dan membuka gerai pertama pada 2015. Saat ini ia berhasil membuka 10 outlet Zeribowl dengan sistem waralaba.

Ia menceritakan, bisnis kuliner itu awalnya dimulai dari rumahnya.

Baca juga: 5 Tips Sukses Rintis Usaha Makanan dari Chef William Gozali

Sajian awal ia buat secara otodidak, menyesuaikan seleranya. Sebab, saat itu ia juga sangat menyukai dessert Taiwan yang tengah booming di Kota Medan.

Awalnya produk ini ia pasarkan secara online dengan sistem pre order (PO).

"Waktu itu kita antar satu per satu ke rumah pemesan. Sistem itu sekitar delapan bulan kita lakukan," jelas Anita pada TribunMedan.com.

Ilustrasi dessert ala Taiwan dari Zeribowl.Dok. Facebook/ Zeribowl Ilustrasi dessert ala Taiwan dari Zeribowl.

Selama itu, ia mendapat banyak masukan dari pelanggan yang ingin langsung menikmati Zeribowl tanpa harus menunggu PO. Maka, ia akhirnya membuka outlet pertama.

Uniknya, meski awalnya Anita megikuti makanan yang sedang tren tetapi ia bisa mempertahankan bisnis tersebut sampai sekarang.

Ia mengaku tantangan untuk bisa terus membangun dan mempertahankan bisnisnya adalah menyesuaikan selera masyarakat.

Pasalnya, masyarakan mudah bosan dengan kuliner itu-itu saja. Ia berusaha untuk berinovasi dan mengikuti tren kuliner.

Baca juga: Bakso Tumis dari Asahan Sumut, dari Masak Spontan sampai Laku 200 Porsi Sehari

"Kita punya tim RnD (Research and Development) untuk melakukan pengembangan menu. Nah saya sendiri masih terlibat dalam proses RnD ini, tapi refrensinya dari tim," katanya.

"Zeribowl memang punya identitasnya sendiri, tapi kita juga selalu memantau tren pasar lalu kita keluarkan produk yang sesuai tren," jelas Anita.

Modal usaha yang minim

Usaha sukses tak melulu bermodal besar. Anita bercerita ia merintis bisnis saat sedang menyusun skripsi kelulusan bersama kekasih yang kini suaminya.

Kala itu, mereka punya banyak waktu luang. Modal usaha bersumber dari uang jajan dan gajinya bekerja part time sebagai pengajar les privat Bahasa Mandarin.

Baca juga: Resep Stup Roti Tawar Lumer untuk Jualan, Dessert Box Ekonomis

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com