KOMPAS.com - Penggemar kuliner khas Palembang mungkin sudah familer dengan pempek lenjer, kapal selam, maupun lenggang. Selain tiga bentuk tersebut, terdapat setidaknya 6 jenis pempek lain.
Beberapa di antara jenis pempek adalah adaan, tunu, pistel, dan keriting. Masing-masing punya ciri khas tersendiri.
Chef Gerry Rudy menjelaskan lebih lengkap mengenai 9 jenis pempek khas Palembang dalam buku "Resep Autentik Pempek Palembang & Masakan Khas Wong Kito" terbitan Gramedia Pustaka Utama.
Baca juga: Kangen Pempek Khas Palembang? Ini 6 Tempat Makan Pempek di Jakarta
Pempek lenjer mempunyai bentuk memanjang seperti silinder atau lenjeran, dalam Bahasa Palembang. Panjangnya kira-kira 15 sentimeter, dengan diameter sekitar 4 sentimeter.
Ibu dari pempek, istilah yang kerap disematkan pada pempek lenjer. Pasalnya, makanan khas Palembang ini menggunakan adonan dasar pempek.
Jenis pempek lain adalah perpaduan lenjer dengan berbagai bahan tambahan.
Nama kapal selam berasal dari proses merebus pempek.
Pempek kapak selam akan tenggelam di dasar panci, barulah mengapung saat matang. Layaknya kapal selam yang bisa tenggelam dan terapung di lautan.
Bentuk pempek kapal selam ini bundar menggembung karena berisi telur ayam atau bebek utuh.
Baca juga: Resep Pempek Tanpa Ikan, Pempek Dos yang Murah Meriah
Tampilan pempek keriting seperti bola mi. Cara membuat pempek keriting terbilang lebih rumit daripada jenis lain karena harus menggunakan pirikan.
Bentuk pirikan ini mirip saringan, tetapi punya pegangan pada kedua sisinya. Dapat juga digunakan untuk menghaluskan ikan untuk pempek maupun tekwan.
Jenis pempek selanjutnya punya bentuk mirip pastel. Namanya pempek pistel atau kates alias pepaya.
Nama tersebut menggambarkan isian pempek yang berupa tumis daun pepaya muda dan ebi masak santan. Bumbunya bawang merah, bawang putih, merica, dan garam.
Cara menikmati pempek pistel bisa direbus maupun digoreng. Pempek pistel tidak seawet jenis pempek lain karena berisi sayuran.
Baca juga: Resep Pempek Palembang, Bisa untuk Jualan Online
Pempek adaan disebut juga pempek bulat. Cara membuat pempek ini bisa langsung digoreng tanpa direbus terlebih dahulu.
Adonan dasar pempek ditambah santan dan bawang menghasilkan pempek adaan. Rasanya lebih gurih dan aromanya wangi.
Sesuai namanya, sajian ini adalah perpaduan pempek dengan tahu. Namun, tahu bukan sebagai isian melainkan pembungkus pempek.
Barulah nanti pempek bungkus tahu ini digoreng sampai matang.
Adonan pempek menggunakan daging ikan tanpa kulit. Jangan buang dulu kulit ikan. Kamu dapat mengolahnya menjadi pempek kulit.
Adonan pempek ditambah kulit ikan yang sudah dihancurkan. Rasa pempek kulit senikmat pempek dengan bahan dasar daging ikan.
Baca juga: Resep Pempek Kulit Palembang, Olahan Sisa Kulit Ikan yang Murah dan Enak
Lazimnya pempek direbus lalu digoreng, berbeda dengan pempek tunu. Jenis pempek ini dipanggang setelah adonan dibentuk bulat.
Setelah matang, dibelah dan diberi isi ebi, kecap manis, dan cabai rawit tumbuk.
Lazimnya, pempek tunu menjadi acuan mahir tidaknya orang membuat pempek. Sebab, adonan tidak tersentuh minyak sehingga bisa lebih terasa amis atau tidak.
Apabila amis, maka biasanya ada yang kurang tepat dalam proses membuat pempek.
Pempek lenggang adalah adonan dasar pempek campur telur bebek. Kemudian, diletakkan di atas daun pisang berbentuk kotak.
Cara membuat pempek lenggang adalah dibakar.
Baca juga: 3 Cara Atasi Adonan Pempek yang Kelembekan, Jangan Langsung Tambah Sagu
Buku "Resep Autentik Pempek Palembang & Masakan Khas Wong Kito" karya Chef Gerry Rudy terbitan Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli online di Gramedia.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.