Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Sagu Sebagai Ketahanan Energi, Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

Kompas.com - 20/10/2020, 19:19 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

“Sedangkan di Papua Barat, bahwa di Provinsi Papua Barat memiliki area lahan sagu sebesar 510.000 hektar. Dari luasan tersebut yang baru digarap sebagai kebun sagu baru mencapai 20.000 hektar atau 3,93 persen dan selebihnya adalah hutan sagu,” jelas Dominggus Mandacan.

Ia juga menjelaskan bahwa di satu sisi, masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada pengolahan sagu ini kondisi kesejahteraannya masih rendah.

Hal ini disebabkan oleh orientasi usaha yang masih berfokus kepada olahan sagu untuk kebutuhan konsumsi keluarga sebesar 80 persen. Sementara 20 persen saja yang dijual untuk memperoleh pendapatan tunai.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka sangat perlu lebih memerhatikan potensi sagu. Dikelola dengan baik dari hulu hingga kehilir sampai berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Papua.

Potensi sagu pada pasar global

Sagu Indonesia tercatat pada 2019 telah diekspor ke beberapa negara tujuan seperti India, Malaysia, Jepang, dan Vietnam.

Musdhalifah mengatakan bahwa kondisi ini menunjukkan produk sagu Indonesia diminati oleh pasar global.

“Sehingga kita perlu meningkatkan daya saing produk kita, agar dapat berkontribusi lebih besar lagi dipasar ekspor sagu untuk menghasilkan devisa negara dan kesejahteraan rakyat,” papar Musdhalifah.

“Kita juga hati-hati dengan nagara penghasil sagu lainnya seperti Malaysia dan Papua Nugini. Jangan sampai lahan sagu yang kita miliki yang begitu luas ini tapi nanti pengembangan sagu dan industri sagu hilirnya jangan sampai dibalap oleh negara-negara tersebut,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Makanan olahan sagu

Musdhalifah Machmud menjelaskan ada banyak olahan makanan dari sagu yang unik dan sehat dibandingkan dengan olahan dari bahan pangan lainnya. Beberapa olahan sagu adalah tepung sagu, mi sagu, beras analog, dan aneka kue.

“Beberapa dari antaranya menjadi bagaian identitas dari masing-masing daerah. Kita kenal ada papeda, kripik sagu di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan juga ada,” paparnya.

Selain itu juga ada mi sagu kapurung dan sinole dari Luwu Utara.

“Untuk meningkatkan perekonomian dari sagu, kita berharap betul industri-industri untuk melihat dan memanfaatkan sagu sebagai salah satu potensi produk olahan negara kita untuk kesejahteraan rakyat dan meningkatkan perekonomian negara kita,” jelas Musdhalifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com