Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Pertanian Berkelanjutan dalam Industri Cokelat Dunia

Kompas.com - 09/10/2020, 15:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Mondelez International juga berusaha untuk melakukan inovasi pada praktik pertanian yang berkelanjutan.

Nantinya inovasi tersebut akan dibagikan juga lewat program Cocoa Life ini.

“Kami berharap dengan adanya PCTC ini bisa jadi penunjang majunya ilmu pengetahuan dan pemahaman soal cokelat,” pungkasnya.

Tantangan pertanian berkelanjutan

Tentunya dalam implementasi pertanian berkelanjutan bukannya tanpa tantangan.

Menurut Michelle Pickering, Global VP RDQ Chocolate and Cocoa Mondelez International, tantangan terkait pertanian berkelanjutan khususnya di PCTC ini tidaklah terlalu banyak.

Pasalnya, dalam fasilitas riset seperti ini semuanya bisa dikontrol dengan baik.

Para peneliti bisa melakukan eksperimen juga misalnya menentukan berapa banyak cahaya, pupuk, dan air yang dibutuhkan agar tanaman berkembang optimal.

Baca juga: Beda Cokelat Compound dan Couverture, Kenapa yang Satu Lebih Mahal?

“Tantangan datang ketika kami bekerja sama dengan rekan kami di Cocoa Life yang ada di lapangan,” papar Michelle dalam kesempatan yang sama.

"Mereka berhubungan langsung dengan para petani. Seperti 43.000 petani Indonesia yang bergabung dalam Cocoa Life," lanjutnya.

Kesulitannya adalah bagaimana caranya para petani tersebut bisa benar-benar mengaplikasikan pelajaran dan teknologi tersebut di lapangan.

Tahapan di lapangan jadi salah satu yang paling krusial dan bisa memberikan perbedaan yang signifikan. 

Tahapan tersebut mempengaruhi hasil dan kualitas cokelat yang dihasilkan pertanian tersebut.

“Juga untuk membuat pertanian berkelanjutan serta kualitas para petani tersebut juga. Namun saya sangat yakin kita akan bisa mencapai target tersebut lewat PCTC ini,” tegas Michelle.

Baca juga: Resep Viral di TikTok, Puding Regal Cokelat dengan Vla

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com