Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Penelitian Kakao Global Dibuka di Pasuruan

Kompas.com - 08/10/2020, 17:12 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Mondelez International membangun Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC) sebagai pusat penelitian kakao global untuk penanaman cokelat yang berkelanjutan.

Pusat penelitian ini berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.

Mondelez International adalah pemilik merek global terkenal seperti Oreo, Kraft, Cadbury Dairy Milk, dan Toblerone.

Dalam acara peresmian PCTC secara virtual, Rabu (7/10/2020), perihal keberlanjutan kakao jadi salah satu kunci pertumbuhan jangka panjang bagi Mondelez Interantional di kawasan Asia dan dunia.

Baca juga: Museum Cokelat Terbesar di Dunia Telah Buka, Ada Air Mancur Cokelat

Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat," kata  Executive Vice President dan President Asia, Middle East, and Africa Mondelez International, Maurizio Brusadelli. 

"Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan," pungkasnya.

Indonesia dipilih sebagai lokasi PCTC karena memiliki sejarah panjang penanaman kakao baik dalam skala kecil maupun besar.

Petani Indonesia juga menjadi produsen kakao paling besar di Asia.

Baca juga: Beda Cokelat Compound dan Couverture, Kenapa yang Satu Lebih Mahal?

Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC) dilengkapi fasilitas penelitian berteknologi canggih yang ditunjang laboratorium, area pasca-panen, fasilitas percobaan agronomi, serta area pembibitan seluas lima hektar.Dok. Mondelez International Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC) dilengkapi fasilitas penelitian berteknologi canggih yang ditunjang laboratorium, area pasca-panen, fasilitas percobaan agronomi, serta area pembibitan seluas lima hektar.

“PCTC juga dekat dengan Surabaya, pusat transportasi yang besar di Indonesia. Sehingga peneliti kami bisa dengan mudah bolak balik dari laboratorium ke seluruh lokasi pertanian kakao,” kata Global VP RDQ Chocolate and Cocoa Mondelez International, Michelle Pickering.

Tentang PCTC

Mondelez International mendirikan PCTC untuk menemukan praktik pembudidayaan kakao yang inovatif, efektif, dan ramah lingkungan. 

Hal ini bertujuan untuk mendorong hasil panen yang tinggi serta berkelanjutan. Selain itu juga dapat diterapkan oleh petani kakao secara global.

Cocoa Technical Centre ini merupakan pusat kolaborasi antara ilmuwan Mondelez International dengan mitra-mitra penelitian lainnya.

Fasilitas canggih PCTC terdiri dari laboratorium khusus dan area pasca-panen dengan fasilitas percobaan agronomi kelas dunia.

Baca juga: Paket Cokelat Mewah dengan Segel Ratu Elizabeth II, Harganya Capai Rp 1,4 Juta

 

Ada pula area pembibitan khusus dan modul penanaman dengan luas sekitar lima hektar.

Di sana, ilmuwan akan meneliti cara pembudidayaan kakao yang paling optimal. Selain itu, ada juga fasilitas berupa nursery dan green house pada PCTC.

Nursery jadi tempat pembibitan tanaman kakao untuk memastikan kualitasnya tinggi sebelum kemudian ditanam di area luar ruangan.

Setelah dari nursery, bibit berkualitas tinggi kemudian akan dipindahkan ke area penanaman.

“Ada beberapa area penanaman yang berbeda. Setiap area punya tingkat kontrol cahaya, air, dan pupuk yang berbeda. Ini berguna untuk mengetes metode mana yang paling baik untuk pertumbuhan kakao,” jelas Michelle.

Fasilitas Greenhouse pada PCTC memiliki fungsi pengaturan jumlah air, cahaya, dan pupuk untuk meneliti kondisi terbaik pada penanaman kakao.Dok. Mondelez International Fasilitas Greenhouse pada PCTC memiliki fungsi pengaturan jumlah air, cahaya, dan pupuk untuk meneliti kondisi terbaik pada penanaman kakao.

Selain di dalam greenhouse, ada juga area penanaman di luar ruangan yang berguna untuk membandingkan pertumbuhan tanaman kakao di tingkat ketinggian, kepadatan tanah, suhu, curah hujan yang berbeda.

“Kehadiran Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC) dapat kita jadikan sebuah momentum," papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Ia menyebutkan PCTC adalah momen untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi pertanian kakao yang inovatif, efektif, serta ramah lingkungan yang nantinya dapat mendorong berkembangnya sektor kakao di Indonesia.

Baca juga: Resep Es Krim Cokelat Tanpa Mixer, Cuma Pakai Tiga Bahan

Menurut Michelle, praktik dan teknologi yang dihasilkan dari PCTC ini juga nantinya akan diterapkan oleh para petani kakao yang sudah tergabung dalam Cocoa Life.

Cocoa Life adalah program pemberdayaan petani kakao dari Mondelez International.

Di Indonesia, telah berjalan sejak 2013 hingga kini telah ada 43.000 petani kakao di delapan kabupaten dan empat provinsi yang sudah bergabung.

Rencananya PCTC akan memasok 100 persen kebutuhan kakao untuk produksi cokelat melalui program Cocoa Life pada 2025 mendatang.

Saat ini, baru sekitar 63 persen kebutuhan kakao yang sudah dipasok lewat program ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com