Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantin Sastra UI Sepi, Alumni Adakan #KansasBukaLagi untuk Bantu Pedagang

Kompas.com - 06/10/2020, 21:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Alumni dan mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) menggagas program #KansasBukaLagi.

Program ini dalam rangka membantu operasional pedagang Kantin Sastra (Kansas) pada masa pandemi Covid-19 secara berkelanjutan.

Geri, penggagas gerakan ini ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (6/10/2020), menuturkan  dirinya terpikir untuk membantu para pedagang Kansas untuk bisa kembali berjualan.

Pada masa pandemi kantin kampus ditutup karena tidak ada aktivitas perkuliahan.

Para pedagang Kansas yang sebelumnya hanya berjualan offline dan tak punya akun pengiriman makanan ojek online, akan dibantu oleh Geri dan kawan-kawan. 

Baca juga: Curahan Hati Pemilik Restoran akan Larangan Dine In di Jakarta

Geri yang juga mempunyai usaha warung makan di daerah Kukusan tak jauh dari UI sempat dikunjungi temannya. 

Temanya tersebut yang bertanya mengenai kondisi penjualan warung.

“Saya bilang ya jeblok pas lagi pandemi ini turun hampir 80 persen. Saya selamat karena untungnya ada online di ojol," kata Geri.

"Terus saya kepikiran, ini yang di kantin kampus gimana ya, secara mereka dari pertengahan Maret benar-benar off total,” lanjutnya.

Kansas UIDok. Pribadi Geri Kansas UI

Ia kemudian menghubungi salah satu pedagang yang biasa berjualan gado-gado di Kansas. Ternyata kondisinya bisa dibilang sangat sulit.

Hingga akhirnya Geri menawarkan bantuan untuk mendaftarkan warung sang pedagang tersebut ke aplikasi ojek online.

“Saya pikir, saya ingin membantu. Hanya kalau bantuannya dalam bentuk uang, ini kapan habisnya. Makanya lebih baik buka program ini,” kata Geri.

Program #KansasBukaLagi

Lewat program #KansasBukaLagi para alumni dan mahasiswa yang tergabung akan memberi bantuan. 

Bantuan terdirid ari mendaftarkan warung para pedagang ke aplikasi ojek online, konsultasi, strategi berjualan, promo makanan, dan harga yang pas untuk jualan.

Baca juga: Bagaimana Restoran All You Can Eat di Jakarta Bertahan pada Masa PSBB?

Tim pengelola program ini terbagi dua, ada tim marketing dan tim surveyor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com