Kamu sebenarnya bisa juga mengganti golden syrup dengan madu. Pilih madu dengan rasa yang tidak terlalu kuat dan pastikan madunya cair, tidak mengkristal.
Sebelum dicetak sebaiknya taburi cetakan dengan tepung tipis-tipis saja. Hal ini untuk mencegah adonan kue bulan lengket pada cetakan.
Lalu tekan cetakan dengan lembut agar tidak memecahkan bagian kulit dan membuat isian tumpah-tumpah.
Isian kue bulan bisa manis atau asin. Namun apapun rasa yang kamu pilih, pastikan isian tidak terlalu lembut karena bisa jadi nanti kulitnya akan retak ketika dipanggang.
Jika kamu membuat isian dari kacang atau biji teratai, mereka harus direndam dahulu lalu dimasak dan dihancurkan jadi pasta.
Lalu dimasak lagi dalam wajan dengan minyak dan gula sampai semua cairan menguap, pasta jadi kering dan tidak lengket.
Kue bulan tradisional biasanya menggunakan air iye, yang merupakan kombinasi bubuk kansui dan pengembang.
Sekarang ini kamu bisa membeli air iye yang sudah jadi terbuat dari 80 persen air, 15 persen sodium karbonat, dan 5 persen potassium karbonat.
Fungsinya untuk menetralkan asam yang terdapat pada golden syrup. Selain itu air iye juga bisa membuat kulit kue bulan lebih renyah.
Baca juga: Cara Simpan Kue Bulan agar Awet sampai 3 Minggu
Jika tak ada, kamu bisa menggantinya dengan campuran bubuk pengembang dan air dengan rasio 1:4.
Kamu juga bisa menggantinya dengan baking soda yang dipanggang sebelumnya dalam oven 120 derajat celsius selama satu jam. Kemudian campurkan baking soda dengan air rasio 1:4.
Ketiga, kamu bisa menggantinya dengan menggunakan larutan sodium karbonat yang tingkat pH-nya antara air iye dan baking soda.
Terakhir, menurut Executive Chinese Chef JW Marriott Jakarta, Daniel Foong, oven yang kamu gunakan juga sebaiknya yang berkualitas baik. Pasalnya kualitas dan performa oven sangat berpengaruh pada kualitas kue bulan.
Baca juga: Seluk Beluk Bisnis Kue Bulan, Bisnis Musiman yang Selalu Ramai
“Hal yang terpenting bagi saya adalah bereksperimen untuk membuat kue bulan agar sesuai dengan selera Anda,” kata Daniel pada Kompas.com, Rabu (30/9/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.