Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Beras di Indonesia, Berasal dari Pedagang China dan India

Kompas.com - 21/09/2020, 22:18 WIB
Theresia Amadea ,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

Beras dan budaya Indonesia

Hasil komoditi suatu daerah juga menentukan makanan khas daerah tersebut. Berdasarkan penuturan Fadly contohnya terletak pada Tanah Sunda yang juga disebut Lumbung Nasional.

Jawa Barat sejak dahulu adalah salah satu daerah yang penduduknya mencari nafkah dari pekerjaan bertani, salah satunya bertani padi.

"Betul bahwa bahan makanan menentukan olahan kuliner khas suatu daerah. Masyarakat Sunda adalah masyarakat agraris. Melihat catatan sejarah masyarakat Sunda umumnya bekerja pada sektor pertanian dan komoditas andalannya adalah padi," ucap Fadly

Fadly menambahkan bahwa dahulu Jawa Barat juga merperdagangkan beras ke pelbagai daerah di Indonesia.

Tanah Sunda mempunyai aneka olahan nasi karena masyarakat Jawa Barat merupakan produsen padi.

Ilustrasi nasi tumpeng. SHUTTERSTOCK/ITSKAWAI Ilustrasi nasi tumpeng.

Tidak hanya menjadi nilai budaya dalam segi kuliner, beras juga memiliki nilai filosofi dalam budaya Indonesia, salah satunya nasi tumpeng.

Baca juga: Arti Nama Tumpeng, Ketahui Juga Makna Jumlah Lauknya

Nasi tumpeng, menurut Fadly, merupakan transfromasi budaya Hindu-Buddha yang mengkultuskan gunung sebagai simbol dari alam raya. Gunung pun disucikan oleh masyarakat Jawa sejak dulu hingga kini.

"Nasi tumpeng digunakan untuk mentranfromasikan keagungan gunung dengan tumpeng ini miniatur dari gunung dan disimbolkan representasi penghormatan mereka kepada dewa-dewa," terang Fadly.

Ia menambahkan bahwa bentuk nasi tumpeng ada di Candi Borobudur dalam relief yang menunjukkan upacara religius.

Hingga kini masyarakat masih menggunakan nasi tumpeng dalam acara syukuran. Nasi tumpeng dianggap sakral.

Menurut Fadly beras tidak hanya makanan semata tapi juga warisan tradisi Indonesia masa Hindu-Buddha yang pernah hidup di Jawa.

"Masyarakat tidak melihat kalau masih ada sejarah yang masih hidup, kalau kita dalami sejarahnya nasi ini bagi masyarakat khusunya di Jawa ada nilai tradisi dan kesakralan," tutup Fadly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com