Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2020, 08:10 WIB

KOMPAS.com – Produk jamu dan tanaman obat Indonesia punya peluang ekspor besar, menurut Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi Zarman, SE., MH.

Hal itu ia sampaikan dalam sesi webinar Jamu Modern Untuk Pasar Indonesia, Asia, Afrika, Timur Tengah & Eropa, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Jamu Bisa Diterima Pasar China, Asal Perhatikan 2 Faktor Ini...

Pasalnya, nilai penjualan produk herbal atau obat tradisional di Indonesia meningkat signifikan sejak 2017.

Rata-rata pertumbuhan jamu 9,8 persen per tahun pada 2017-2022, menurut data dari Euromonitor 2017.

“Tahun 2017 sudah Rp 10,6 triliun. Perkiraan di 2020 ini sekitar Rp 12 triliun dan 2022 Rp 13,2 triliun. Pertumbuhannya 9,8 persen per tahun padahal untuk tahun 2017-2018 bisa tumbuh 5 persen saja sudah alhamdulilah,” kata Ranny.

“Itu artinya peluang jamu sangat besar dengan adanya Covid ini. Bahwa masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Walau pun kami memang masih butuh bantuan untuk promosi” sambung dia.

Ilustrasi jamu Ilustrasi jamu

Peluang ekspor

Sementara untuk peluang ekspor produk jamu dan tanaman tradisional ke luar negeri perbandingannya terus membaik. Data tersebut berdasarkan Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perindustrian yang dijabarkan oleh Ranny.

Pada 2015, tingkat impor produk jamu dan tanaman tradisional lebih tinggi daripada untuk ekspor.

“Sekarang setelah 2019, kita hampir mulai seimbang (perbandingan grafik impor dan ekspor). Kenapa bisa terjadi? Karena kita terus menggencarkan pemakaian produk bahan baku dalam negeri,” papar Ranny.

Ekspor bahan baku

Indonesia, kata Renny, sayangnya banyak mengekspor bahan baku alias tanaman obat yang belum diolah menjadi produk siap konsumsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+