Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2020, 21:30 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perayaan datangnya Tahun Baru Islam dalam penanggalan Hijriyah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Setiap daerah pasti memiliki tradisinya masing-masing untuk merayakan datangnya bulan Muharram ini.

Tahun Baru Islam di beberapa daerah di Indonesia dirayakan dengan mengadakan syukuran, memanjatkan doa, dan pastinya bersantap bersama.

Berikut beberapa makanan yang identik dengan perayaan Tahun Baru Islam di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: 3 Fakta Nasi Tumpeng yang Identik dengan Perayaan 17 Agustus

Kartibi juru masak bubur suro, saat mengaduk bubur untuk dibagikan kepada warga dan jamaah masjid Suro Palembang, Sumatera SelatanKOMPAS.com/ Aji YK Putra Kartibi juru masak bubur suro, saat mengaduk bubur untuk dibagikan kepada warga dan jamaah masjid Suro Palembang, Sumatera Selatan

1. Bubur suro

Sesuai namanya, bubur suro selalu hadir saat Tahun Baru Islam yang bertepatan dengan 1 Suro di kalender Jawa. Biasanya bubur suro bisa ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

Bumbu yang digunakan pada bubur suro cukup berbeda dari bubur pada umumnya, yakni jahe, santan, dan sereh.

Tak itu saja, bubur suro ini juga penuh dengan filosofi karena jadi uba rampe atau alat untuk memaknai datangnya Tahun Baru Islam. Bubur suro ditaburi tujuh jenis kacang dan toping yang berbeda setiap daerah.

Bubur suro juga biasa didampingi oleh bahan lain yang berjumlah tujuh seperti tujuh jenis buah-buahan yang berjumlah masing-masing tujuh butir.

2. Bubur asyura

Ilustrasi bubur asyura.Shutterstock/Wan Faidz Ilustrasi bubur asyura.

Setiap 10 Muharram, umat Islam di Kalimantan Selatan menggelar tradisi khusus yakni Puasa Asyura.

Selain melaksanakan puasa sunnah tersebut, orang-orang Banjar juga biasanya memasak Bubur Asyura. Bubur ini berwarna kuning, dengan rasa gurih dan dibuat dari banyak sekali bahan.

Saking banyaknya bahan yang digunakan bahkan bisa mencapai 41 jenis campuran. Biasanya yang digunakan adalah sayuran dan kacang-kacangan.

Jika kurang, maka harus ditambah lagi dengan bahan lainnya walaupun berupa batu atau lumut, yang penting jumlahnya pas 41 jenis sesuai dengan tradisi yang berlaku.

Setelah matang, bubur didoakan bersama dengan dibacakan doa selamat. Biasanya bubur diberi doa di masjid, baru dibagikan ke warga sekampung.

3. Bubur merah putih

Masyarakat Jawa Barat punya tradisi membuat dan menyantap bubur merah putih saat Tahun Baru Islam. Biasanya bubur merah putih ini disantap bersama di masjid oleh masyarakat.

Bubur ini memiliki satu jenis yang berwarna merah dan punya rasa manis karena terbuat dari gula merah. Juga satu jenis lain yang berwarna putih dan punya rasa gurih dari santan.

4. Ayam ingkung

Ilustrasi ayam ingkung. Ayam yang digoreng utuh. SHUTTERSTOCK/ARIF BUDI C Ilustrasi ayam ingkung. Ayam yang digoreng utuh.

Ayam ingkung adalah sajian khas perayaan besar khususnya di tradisi masyarakat Jawa, salah satunya adalah Tahun Baru Islam atau malam 1 Suro. Biasanya hidangan ini dibuat untuk dimakan bersama-sama.

Ayam Ingkung merupakan ayam kampung utuh yang dimasak menggunakan santan. Ada pula bumbu lainnnya yang cukup banyak seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, daun salam, sereh, dan beragam bumbu lainnya.

Menurut Sejarawan Heri Priyatmoko, Ayam Ingkung biasanya disajikan berbarengan dengan bubur merah putih di tradisi Tahun Baru Islam masyarakat Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com