Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2020, 17:07 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis frozen food atau makanan beku memang terkesan tak ada matinya. Pasalnya, kebutuhan akan makanan yang cepat saji, praktis, dan tahan lama akan selalu ada.

Bisnis frozen food juga jadi salah satu bisnis yang minim modal. Hal tersebut diungkapkan oleh Owner Hoki Foods, Astri Putri Ardi, yang telah terjun ke bisnis frozen food sejak 2013.

Kala itu dirinya yang baru memiliki anak memutuskan untuk berjualan makanan beku dalam bentuk paket steam boat.

“Mulainya aku jual steamboat itu aku ambil 10 barang. Total Rp 650.000 modalnya,” kata Astri ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Mau Mulai Bisnis Frozen Food? Begini 4 Tips dari Pelaku Usaha

Ia tak mau mengeluarkan banyak modal di awal karena menurutnya pengeluaran tetap harus diminimalisir.

Jangan terlalu banyak mengeluarkan banyak modal misalnya untuk membeli peralatan mahal seperti kulkas khusus.

“Pakai freezer rumah juga bisa. Aku awalnya pakai freezer di kulkas rumah. Beli 10 dulu pertama, jual sambil lihat respon target customer. Kalau oke, beli lagi, tambah lagi sedikit aja,” papar Astri.

Ilustrasi dimsum siomay. Dok. Shutterstock/gilangtristiano Ilustrasi dimsum siomay.

“Kalau sudah ada marketnya mau beli freezer yang lebih besar sedikit boleh saja," kata Astri. 

Astri menyebutkan rasanya sayang, jika sudah membeli freezer baru dengan modal berjuta-juta tetapi usaha tidak berjalan atau pasarnya belum dapat.

Dengan modal yang sedikit itu lama kelamaan penghasilannya meningkat secara signifikan. Padahal ia tak menetapkan mengambil untung yang besar.

Baca juga: Cara Bekukan Makanan dengan Baik untuk Jualan Frozen Food

Rata-rata ia hanya mengambil untung sekitar 10-20 persen dari total modal yang ia keluarkan.

Ia mengaku lebih menekankan pada kuantitas yang terjual daripada untung yang ia dapatkan.

“Lebih mementingkan kalau orang beli banyak. Misalnya orang beli 10 pak, setiap hari itu kan putarannya lebih banyak. Bisa aja per hari 100-150 pak yang keluar," kata Astri.

Baginya tak apa mengambil untung sedikit dari satu barang. Ketika kuantitas yang terjual banyak maka untung akan semakin banyak.

“Yang penting orang tahu di sini murah dulu. Nanti dia beli banyak dan akan pesan ulang. Cari pelanggan dulu deh,” lanjut Astri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com