Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Restoran Burger di Bali, Berdiri Saat Pandemi hingga Raih Penghargaan

KOMPAS.com - Bukan hal mudah mendirikan bisnis kala pandemi Covid-19 melanda Indonesia tiga tahun lalu.

Sekian banyak bisnis makanan meredup sebab sulit bertahan di tengah keterbatasan gerak dan finansial.

Kabar baiknya, masih ada tempat makan yang mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini.

Restoran itu berasal dari Bali, namanya 2080 Burger. Baru berdiri beberapa bulan, Heru Dwi Soesilo, co-founder 2080 Burger, harus menghadapi pandemi Covid-19.

"Kenaikan (penjualan) tiga sampai empat kali lipat waktu itu. Bonus karyawan besar banget waktu pandemi. Kami kasih pilihan mau kerja dengan gaji penuh, bonus pelayanan, dan sedia vitamin, atau di rumah saja," kata Heru.

Ia realistis. Sebab, virus corona memang mengkhawatirkan sehingga memberi kebebasan pilihan pada karyawannya dengan hal yang juga tak kalah penting, tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan.

Heru percaya bahwa bisnis yang didirikan dengan strategi tepat, di dalamnya termasuk kualitas pelayanan, menu, konsistensi, hingga value of money, hasilnya pun tak akan mengecewakan.

Pembukaan gerai pertamanya di Uluwatu saat itu dibarengi dengan pendaftaran restoran ke aplikasi ojek online. 

Tak disangka, angka pesanan online kian meningkat hingga membuat 2080 Burger dilirik oleh GoFood dan memenangi kategori UMKM Inspiratif Terbaik.

Penghargaan lainnya pun diterima 2080 Burger, yakni Top 80 Asia by TOP Restaurants & Hotels dan Mitra Juara Gojek 2022.

Restoran 2080 Burger menjual beragam burger. Fokusnya adalah menyajikan burger kelas dunia dengan daging asap yang juicy.

Bila ditotal, menu 2080 Burger mencapai lebih dari 100 pilihan burger. Namun, yang tersedia di restorannya hanya belasan menu burger.

Penggantian sejumlah menu burger tiap tiga bulan sekali menjadi alasannya. Ini cara Heru menyajikan menu burger terbaru dan memberi ruang berkreasi pada karyawannya.

Mulanya, hanya ada lima hingga enam burger yang tersedia pada 2020 saat restoran ini berdiri pertama kali.

Harga satu burgernya Rp 45.000, lebih murah bila dibandingkan merek lain yang ada di Bali saat itu.

Diskon Rp 10.000 bahkan diberikan 2080 Burger demi menarik pelanggan agar dikenal banyak orang.

"Kami coba menghitung cost demi mencari nama. Jadilah ikut festival selama tiga hari dengan target 100 burger terjual per hari, total 300 porsi," kata dia ditemui Kompas.com di 2080 Burger Beach City Ancol Jakarta.

Sebanyak 70-80 persen burger terjual pada hari pertama, lalu ludes pada hari kedua dan ketiga.

Kesempatan ini menjadikan 2080 Burger sebagai Best Tenant saat festival tersebut dengan modal dua karyawan yang bekerja dengan Heru.

  • 2 Penyebab Patty Burger Kering dan Tidak Juicy, Kurang Nikmat Dimakan
  • 3 Cara Bikin Patty Burger Juicy, Jangan Campur dengan Bahan Lain

Makin variatif

Berhasil mendapat perhatian sekaligus tambahan modal pertama, Heru mengambil kesempatan alih kontrak di satu tempat daerah Uluwatu.

Sederhana, tetapi diusahakannya yang terbaik demi membangun restoran pertama 2080 Burger.

Ruangannya kecil, tak ada AC, juga meja dan kursi yang terbatas, tapi mampu menarik perhatian pelanggan.

Penjualan yang terus meningkat membuat Heru berhasil merapikan restorannya dengan kelengkapan AC dan ruang luar yang lebih nyaman.

Menu burgernya pun kian beragam. Saat ini, 2080 Burger Uluwatu menyediakan Supersonic, Mac & Fist, Metaverse, Black Mamba, Bleu Cheese, Nano Nano, I'm Hungry, El Matador, The Classic Chicken, hingga Fire Dragon.

Harganya berkisar Rp 59.000 hingga Rp 149.000 tergantung jenis dan ukuran burger yang dibeli.

Lainnya, 2080 Burger juga menghadirkan Mister Brisket, Medusa Mushroom and Truffle Mayo, Chicken Pop Fries, Truffle Fries, hingga Cheesy Bacon Fries.

Semua menu 2080 Burger bisa dibeli langsung di tempat, bungkus, atau melalui ojek online.

Bisnis bersama 

Heru tak sendirian saat merancang 2080 Burger. Sejak awal, dirinya ditemani tiga kawan yang juga berkecimpung dalam dunia makanan dan minuman.

Ada Adi Purwoko, Antonius Bramudha, dan Arif Yasamaeri Gea. Keempatnya bekerja sama membangun 2080 Burger di tengah kesibukan pekerjaan utama.

"Saya berpikir mau usaha apa? Akhirnya cari yang gampang dan ada pasarnya. Kebetulan itu daerah surfer, jadi pasar kita adalah surfer," ujar Heru.

Sekian banyak pilihan makanan, hatinya terhenti pada burger dan piza, sebelum memutuskan mendirikan bisnis burger.

Misinya kala itu adalah menghadirkan menu dengan standar Internasional yang cocok di lidah lokal hingga pendatang dari luar negeri.

Tantangannya, ia harus berhasil menyajikan standar demikian dengan harga lebih murah daripada biasanya.

Heru berharap, bisnis makanan yang dikembangkannya ini bisa menjadi besar di Bali, Indonesia, Asia, hingga dikenal dunia.

"Impian saya, 2080 Burger bisa jadi legacy atau bisnis di Indonesia. Dari tempat kecil seperti di luar negeri, bisa sampai berumur puluhan tahun seperti serial Netflix," ungkapnya.

Keberhasilan bisnis makanan ini mulai terlihat perlahan. Tiga tahun berdiri, 2080 Burger berhasil mendirikan enam restoran di Bali dan Jakarta.

Bertahap dengan langkah pasti, 2080 Burger membuka gerainya di Canggu, Seminyak, dan Nusa Dua setelah sukses di Uluwatu.

Heru melihat kebutuhan pelanggannya yang datang dari daerah berbeda demi menikmati burger miliknya.

Ia kemudian membuka cabang-cabang tersebut dengan konsep yang persis sama seperti di awal berdiri, yakni memanfaatkan ruang kecil dengan peralatan sederhana.

Restorannya selalu dibuka dengan ruang berukuran tak lebih dari lima meter sebagai dapur kecil untuk persiapan burger.

Popularitasnya terus meningkat. 2080 Burger pun mulai membuka cabangnya di luar Bali, yakni di Jakarta pada tahun berikutnya.

Restoran 2080 Burger Jakarta berada di Dineinc Menteng dan Beach City Ancol.

Menu yang ditawarkan sedikit berbeda dari cabang di Bali, yakni hanya menggunakan daging merah yang halal.

"Ke depannya, mau buka di Indonesia dulu. Di Sanur, Ubud, dan lainnya. Kami pengin menyajikan makanan berkualitas, terutama di Jakarta, bukan sekedar viral, sambil mengumpulkan modal," jelas Heru.

https://www.kompas.com/food/read/2023/07/08/161200975/restoran-burger-di-bali-berdiri-saat-pandemi-hingga-raih-penghargaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke