Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Beda Pizza Amerika dan Eropa, Salah Satunya Cara Membuat Adonan

KOMPAS.com - Ada dua jenis piza yang ditawarkan di gerai My Pizza yakni piza amerika dan piza eropa.

Pemilik sekaligus juru masak di My Pizza Eril Farhan mengatakan piza amerika yang dijual yakni Newyork Style dan Detroit. Sementara piza Eropa terdiri dari Italian Style dan Calzone.

Sekilas piza dari dua benua ini nampak sama seperti piza pada umumnya tetapi Eril mengatakan bahwa kedua jenis piza ini memiliki banyak perbedaan.

Simak empat aspek yang membedakan antara piza amerika dan eropa dari Eril berikut supaya kamu tidak salah membeli.

  • 4 Cara Hangatkan Pizza Sisa, Tekstur Kembali Empuk dan Tidak Keras
  • 3 Cara Simpan Pizza Sisa, Tahan sampai 1 Bulan

1. Piza italia lebih tips daripada piza amerika

Eril mangatakan bahwa bentuk piza italia lebih tipis dibanding piza amerika. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketebalan adonan setelah dipanggang.

Jika umumnya piza berbentuk bulat, maka lain halnya dengan piza detroit dari Amerika yang berbentuk persegi panjang.

"Kalau detroit itu lebih tebal, seperti roti bakar, perut bisa kenyang meskipun baru menyantap dua potong piza," kata Eril saat ditemui oleh Kompas.com di gerai My Pizza pada Selasa (24/5/2022).

Selain piza detroit, bentuk piza yang berbeda dari biasanya juga datang dari benua Eropa yakni calzone. 

Calzone bentuknya serupa dengan pastel yang kerap dijual oleh pedagang kaki lima di pasaran. Namun, calzone berukuran lebih besar dari pastel biasa, sehingga disebut juga dengan pastel jumbo italia.

2. Metode membuat adonan

Perbedaan bentuk antara piza eropa dan amerika dipengaruhi oleh metode pembuatan adonan.

Piza amerika berasal dari semua bahan yang dicampur menjadi satu adonan utuh. Beberapa bahan yang digunakan seperti tepung terigu protein tinggi, garam, ragi, dan air.

"Kalau Italian Pizza adonannya dibagi jadi dua bagian terpisah, yaitu adonan basah dan adonan kering," ujar Eril.

Eril mencontohkan saat membuat adonan Piza Italia dari satu kilogram tepung, setengah bagian tepung akan dicampur dengan ragi, air, dan garam. Sementara, sisa tepung akan dibiarkan terpisah sebagai adonan kering.

"Adonan yang basah akan dibiarkan hingga mengembang semalaman di dalam chiller. Barulah esok hari adonan basah dicampur dengan adonan kering," papar Eril.

Pemisahan adonan ini dilakukan supaya tekstur piza lebih empuk dan menghasilkan serat roti yang tidak terlalu padat.

"Jadi, kalau Italian Pizza tidak susah digigitnya karena langsung melebur di mulut dan rasanya juga lebih ringan," jelas Eril.

3. Waktu fermentasi

Menurut Eril, semakin lama adonan didiamkan saat fermentasi akan membuat teksturnya menjadi empuk. Hal ini dapat dilihat dari hasil fermentasi piza amerika dan eropa.

"Kalau Amerikan style, waktu yng dibutuhkan untuk mengembangkan adonan yaitu minimal bisa empat hingga delapan jam," papar Eril.

Sementara proses fermentasi piza eropa membutuhkan waktu semalaman.

"Kalau di sini (gerai My Pizza) adonannya sudah dibuat semalam sebelumnya, sehingga saat pagi hari kita tinggal siap pakai," ungkap Eril.

4. Topping piza

Penambahan topping untuk berbagai jenis piza biasanya disesuaikan dengan selera pembeli. Namun, ada beberapa perbedaan dasar untuk sejumlah piza.

"Sebenarnya tidak jauh-jauh dari mozzarella, saus tomat, dan daging. Bedanya untuk Newyork style ada yang pakai daging ham dan nanas. Sedangkan orang Eropa benci piza pakai nanas," papar Eril.

Eril menyampaikan, khusus untuk piza detroit, ada penambahan red cheddar pada bagian tepi piza. Sehingga menghasilkan rasa gurih saat digigit.

"Nggak semua orang makan piza sampai ke pinggirnya. Jadi, untuk mengurangi terbuangnya piza, pada bagian pinggir dikasih red cheddar supaya terasa enak dan dimakan hingga habis," pungkas Eril.

https://www.kompas.com/food/read/2022/05/30/140400375/4-beda-pizza-amerika-dan-eropa-salah-satunya-cara-membuat-adonan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke