Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Tahun Berdiri, Roti Gembong di Yogyakarta Kini Miliki 105 Kemitraan

KOMPAS.com - Roti gembong merupakan roti jadul yang kini populer di Yogyakarta. Roti ini berasal dari Kutai, Kalimantan Timur. 

Nama roti gembong sendiri diambil dari adonannya yang mengembung setelah matang. 

Di Yogyakarta, ada beberapa gerai roti gembong yang cukup terkenal. Salah satunya yakni Roti Gembong Gedhe. Walau baru berdiri sejak 2019, gerai roti gembong ini sudah memiliki banyak cabang. 

  • 5 Cara Memulai Usaha Toko Roti dan Kue, Saran dari Koki Pastry
  • 6 Fakta Roti Buaya yang Identik dengan Pernikahan Adat Betawi

Kepada Kompas.com, Rifawan Pradipta Kusuma atau akrab disapa Adip, Direktur Utama Roti Gembong Gedhe membagikan kisahnya membangun usaha ini. Berikut uraiannya. 

Kendati demikian, ide berjualan roti gembong bukanlah dari Adip, melainkan ayahnya.

Lebih lengkap, Adip memiliki hobi balap motor, kemudian oleh ayahnya Adip diberi amanat untuk mengelola usaha supaya dapat mengelola uang sendiri untuk balapan.

"Sebenarnya yang punya ide waktu itu bapak saya. Itu karena bapak ibu, tinggalnya di Lombok, kerjanya di Lombok, tapi saya di sini kuliah. Nah saya punya hobi balapan, jadi waktu itu bapak ibu pengin saya bisnis mengelola uang sendiri biar balapan mandiri tanpa uang dari bapak ibu," jelas Adip saat ditemui Kompas.com di kantornya, Rabu (24/11/2021). 

  • Resep Roti Sobek Jadul, Bisa Tanpa Bahan Pengembang
  • Resep Roti Sobek Cokelat Keju yang Bisa Dijual

Inspirasi usaha roti gembong Adip dapatkan dari om dan tantenya yang lebih dulu berjualan di Lombok.

Setelah mengetahui bahwa roti jadul ini rasanya enak dan harganya murah, Adip pun tertarik untuk mengenalkan kepada masyarakat Yogyakarta. Terlebih saat itu juga belum ada penjual roti gembong di Yogyakarta. 

"Nah itu ada om sama tante itu buka roti di Lombok. Akhirnya idelah, sudah jualan roti saja di Jogja, roti gembong itu. Kebetulan di Jogja belum ada roti gembong," ujarnya. 

Adip membuka gerai roti gembong pertama di Yogyakarta pada 15 Juli 2019 di sekitar Gejayan. Namun sebelum seramai sekarang, Roti Gembong Gedhe juga sempat sepi.

Kala itu, Adip membuat sekitar 80 roti tapi tidak habis. Meski begitu Adip tidak membuang rotinya tapi membagikan ke orang lewat atau warga sekitar.  

  • Resep Bluder Tape Kukus Lembut Tanpa Tepung, Pakai Roti Tawar
  • 15 Toko Roti di Yogyakarta, Ada Toko Roti Jakarta Buka Sejak 1924

Gerai Roti Gembong Gedhe mulai ramai saat pandemi, ketika semua anggota keluarganya terjun membangun usaha ini. 

Tak disangka, hal tersebut justru menjadi ujung tombak Roti Gembong Gedhe mulai dikenal masyarakat. 

"Boomingnya justru pas pandemi, bulan Februari kalau enggak salah itu. Awal parah itu, jalan itu sepi banget, akhirnya sewa tempat. Malah benar-benar batu loncatan untuk ramainya itu, satu rumah fokus bisnis semua," tutur Adip. 

"Saya, Afan, terus bapak ibu itu punya toko masing-masing. Saya fokus di Gejayan itu, Afan di Jalan Godean, itu toko kedua. Bapak ibu di Jalan Monjali," tambahnya. 

Sebelum besar dengan nama Roti Gembong Gedhe, Adip sempat memakai nama Roti Gembong Mokoh untuk produknya.

Namun setelah setahun berdiri, Adip mengganti namanya dengan Roti Gembong Gedhe. Kendati demikian, sebetulnya nama ini telah digunakan di gerai milik orang tua dan adiknya.

"15 Juli 2020 itu terus ganti nama. Karena, akhirnya kan membawa identitas Jogjanya. Sebenarnya artinya gede itu sama dengan Mokoh itu, besarlah itu artinya," paparnya.

"Sebenarnya tokonya bapak ibu sama Afan itu sudah Roti Gembong Gedhe dari awal. Akhirnya tanggal 15 itu, saya yang di Gejayan Gedhe juga. Setelah itu sampai seterusnya Gedhe," tambah Adip.

  • Mengenal Baguette, Roti Kebanggan Warga Perancis
  • Resep Doner Kebab Ayam Pakai Roti Pita, Bisa Buat Sarapan Besok

 

Setelah dikenal masyarakat, produksi Roti Gembong Gedhe mulai meningkat. Dalam sehari Roti Gembong Gedhe bisa memproduksi sekitar 600 roti.

"Waktu awal kan, misalnya toko saya di Gejayan terus di Jalan Monjali bapak ibu sama Jalan Godean Afan itu kan per hari bisa 600 roti," ungkap Adip.

  • Pedagang Roti Sobek di Yogyakarta Bawa Oven Saat Jualan, Ini Alasannya
  • Resep Roti Sobek Jepang yang Viral, Japanese Milk Bread Tanpa Telur

Melihat antusias tersebut, orang tua Adip lalu mengembangkan usaha dengan membuka kemitraan. Kini Roti Gembong Gedhe telah memiliki 105 kemitraan yang berada di beberapa kawasan di Pulau Jawa. 

"Kemitraan di Pulau Jawa yang sudah buka 105," tutur Adip. 

Karena kemitraannya sudah banyak, maka jumlah produksi per toko setiap harinya menurun. Namun hal tersebut tak jadi masalah karena cabangnya sudah banyak sehingga omset justru mengalami peningkatan. Dalam sehari, setiap toko bisa menjual sekitar 300 roti. 

"Satu toko itu mungkin sekarang sekitar 300 sih minimal. Memang turunnya separuh ya, tapi rata memang semua toko segitu. Bukanya bisa sampai jam 19.00-20.00, masih kerjasama. Misal roti di sini habis, bisa di setor ke yang mana yang lebih-lebih. Sekarang kerjasama kayak gitu," jelas Adip. 

  • Resep Bakpia Kukus Brownies, Rasanya Seperti Beli di Yogyakarta
  • Resep Roti Sobek Lembut ala Bakery, Bisa untuk Jualan

Produksi roti gembong dilakukan setiap hari di toko langsung. Jadi, dari gudang hanya memasok bahan baku saja. 

Selain menyajikan roti baru setiap hari, varian Roti Gembong Gedhe juga cukup banyak. Saat ini ada sekitar 22 varian rasa yang bisa dipilih. Salah satu best seller-nya yaitu varian Nucomatline, cokelat tapi teksturnya crunchy.

Jika ingin mencoba, kamu cukup mengeluarkan uang mulai Rp 12.000 - Rp 17.000. Selain datang langsung ke gerai, kamu pun bisa memesan melalui ojek daring.

https://www.kompas.com/food/read/2021/11/30/191400875/2-tahun-berdiri-roti-gembong-di-yogyakarta-kini-miliki-105-kemitraan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke