Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Donat Kalis Jogja dari Jual 12 Donat Kini Jadi 2.000 Per Hari

KOMPAS.com - Kalis Donuts atau Donat Kalis Jogja, donat artisan premium pertama di Yogyakarta yang tengah naik daun.

Bisnis donat ini sudah berjalan selama setahun setengah. Dulu awalnya Kalis Donuts hanya membuka sistem jualan pre-order (PO), kini punya 3 gerai di Yogyakarta dan Semarang.

Founder Kalis Donuts Dimas Vandityo menceritakan perjalanan bisnis kulinernya ini, dari hanya menjual 12 buah, kini menjadi 2.000 per hari.

Awal merintis bisnis Kalis Donuts

Kalis Donuts terinspirasi dari bisnis kopi yang sedang tren di Yogyakarta. Banyak coffee shop yang buka tetapi tidak menjual serta makanan pendamping kopi.

Dimas pun ingin membuat makanan yang mengimbangi rasa pahit kopi, dipilihlah bisnis donat.

Pertama kali mendapatkan ide tersebut Dimas mulai mengobservasi beberapa donat yang dijual di pasaran. Ia mencoba mulai dari donat dengan merek terkenal, donat pasar hingga beberapa toko donat lainnya di luar Yogyakarta.

“Kita catat kelebihannya apa, kenapa bisa mahal, lalu dekor dari produk itu. Dari situ kita mulai bikin konsep yang sekiranya bisa diterima masyarakat Yogyakarta,” papar Dimas.

Setelah menyusun konsep dan tema besar dari bisnis donat miliknya, Dimas mulai menyusun resep.

Ia menggali informasi dari beberapa rekannya yang ahli dalam dunia pastry dan belajar dari YouTube. Dari sana ia mulai bereksperimen dengan bahan yang berbeda agar dapat menciptakan tekstur dan rasa donat yang pas.

“Itu prosesnya sangat panjang sekali, kalau kita mengerti dunia pastry mungkin sangat mempersingkat segalanya tapi dulu modalnya modal nekat,” paparnya.

Tekad Dimas yang sudah bulat dan berusaha mencukupi tuntutan ekonomi keluarga akhirnya ia memutuskan untuk membuka bisnisnya itu. Kalis Donuts pertama kali buka dan melayani pelanggan dengan sistem pre-order.

Mulai buka PO

Pada saat memulai, Dimas memilih untuk menjual dengan sistem PO kepada kerabat dan teman. Awalnya ia memilih membuat adonan donat tanpa mesin, melainkan dengan tangan.

Sayang, saat itu ada beberapa adonan yang kurang lembut dan tak kalis sehingga tekstur donat tidak tepat.

“Jadi karena itu banyak pelanggan yang tidak kembali, lalu akhinya kita memutuskan untuk membeli mesin. Akhirnya adonannya tambah bagus dan lembut,” jelas Dimas.

Pada awal membuka usaha, Dimas hanya menjual 2 box masing-masing berisi 6 donat. Lama kelamaan donat yang dibuatnya laris dan penjualan meningkat.

Namun, Dimas tak puas jika bisnisnya hanya berhenti pada bisnis rumahan. Ia memikirkan, banyak sekali kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi sehingga butuh sumber penghasilan yang lebih besar.

“Akhirnya pada tanggal 23 Juli 2019, buka toko pertama Kalis Donuts. Kios Kalis itu pertama di Jalan Demangan, bagian dari sebuah restoran,” jelasnya.

Dimas yang kala itu sudah membuka tokonya, ia melihat tak banyak materi untuk untuk menggenjot penjualan dari segi marketing. Ia pun memutuskan untuk memanfaatkan kenalannya yaitu para manajer artis.

“Jadi kita hubungi manajer-manajer artis yang sudah kita kenal, nah itu minta dibantu untuk dipromosikan,” jelasnya.

Ia pun juga mulai mengincar beberapa influencer yang hendak ke Yogyakarta. Jika ada, ia langsung mengirimkan pesan dan memberikan produknya untuk diulas.

“Ada satu beauty vlogger yang datang dan beli sendiri donat Kalis. Ia coba sendiri dan suka dengan varian kita yang namanya Tiramisu Regal, langsung di-review sama dia” ujar Dimas.

“Langsung meledak lah itu varian donat. Besok paginya banyak sekali orang ngantri lebih awal sebelum toko buka untuk mencicipi Tiramisu Regalnya itu. Gara-gara itu booming lah si Tiramisu Regal,” tambahnya.

Penjualan mulai meningkat

Kini, Kalis Donuts bisa menjual 2.000 buah donat per hari. Dua outlet yang dimiliki oleh Kalis Donuts di Yogyakarta dijalankan oleh 30 karyawan di masing-masing outlet.

Dimas juga tak absen untuk selalu berinovasi menghadirkan rasa baru donat miliknya. Selain itu, ia juga menggandeng beberapa toko kopi dan makanan lainnya di Yogyakarta.

“Kita juga sudah kolaborasi dengan Laju Kopi. Kemudian juga kembali ke peluang awal mengenai donat sebagai teman minum kopi, kini kita bekerja sama dengan 13 coffee shop yang kita stock produk kita di sana,” paparnya.

https://www.kompas.com/food/read/2020/10/22/192637375/perjalanan-donat-kalis-jogja-dari-jual-12-donat-kini-jadi-2000-per-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke