Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu V60? Cara Seduh Kopi Manual yang Umum Ditemui di Kafe

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalau pergi ke coffee shop, kerap menemui barista menyeduh kopi pakai alat berbentuk seperti corong. Itulah yang dinamakan V60, alat seduh kopi manual. 

Pada umumnya metode ini dilakukan dengan menuangkan air panas secara perlahan dengan gerakan melingkar di sekitar bubuk kopi pada bagian atas alat pembuatan kopi. Setelah itu, tinggal menunggu hingga tetesan terakhir.

Tujuan menggunakan teknik ini adalah mendapatkan kopi yang bersih dan tidak ada minyak yang keluar, tetapi karakter rasa dan aroma lebih terjaga.

Cara seduh kopi pakai V60 dinilai yang paling sederhana dan paling mudah dipraktikkan.

Apa itu V60?

V60 Hario adalah salah satu alat seduh kopi yang mengguanakan metode pour over. Jika dilihat kasat mata, bentuk dari alat ini mirip dengan cangkir.

Alat seduh kopi satu ini memiliki bentuk kerucut pada bagian bawahnya dan akan mengalirkan kopi yang sudah disaring oleh kertas filter.

Sivaraja, pemilik Amstirdam Coffee Malang sekaligus WBC & WLAC Certified Technical Judge 2019-2021 menjelaskan bahwa sudut corong seduh dari metode ini sebesar 60 derajat sehingga disebut V60.

Teknik seduhan kopi ada yang dinamakan immersion, ada juga yang non-immersion. Non-immersion adalah teksnik seduah kopi yang kontak waktunya dengan air singkat.

“Nah V60 teknis seduh yang masuk pada kategori non-immersion,” jelas kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2020).

Rasa kopi V60 lebih kaya

Keuntungan menggunakan teknik V60 adalah kopi yang dihasilkan lebih bersih dan tidak berminyak. Sebab ada filter yang berfungsing menahan minyak agar tidak turun saat disebut.

Kopi yang dihasilkan dari teknik V60 akan lebih menonjolkan rasa, tapi lebih bersih karena tidak ada minyak dan waktu kontak dengan kopinya juga singkat.

Menyeduh dengan metode ini banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari kopi yang digiling, temperatur air, dan lama penyeduhannya. 

Kopi yang digiling untuk diseduh dengan metode ini butuh yang ukurannya lebih kasar daripada espreso.

“Jadi butuhnya gilingannya agak kasar. Lalu habis diseduh juga harus coba diminum kualitas rasanya apakah over extracted atau under extracted,” papar pria yang akrab disapa Raja itu.

Jika terlalu lama diseduh kopi bisa over extracted, maka rasanya akan pahit dan jika under extracted rasanya akan cenderung asam.

Kopi yang ideal berada di tengah-tengah sehingga rasanya seimbang.  Kopi yang baik memiliki rasa yang seimbang jadi ada manis, asam, dan pahit juga pas. 

Suhu air yang digunakan juga harus diperhatikan. Suhu air ditentukan berdasarkan kopinya.

Kalau tingkat kepadatan kopi rendah kita butuh suhu yang rendah untuk menyeduhnya kalau tinggi kita butuh suhu yang tinggi.

Contohnya ada kopi Sunda Gulali, bisa diseduh dengan air 94 derajat celsius. Namun itu kembali lagi dengan masa jenis kopi yang berubah setiap kali digoreng.

“Semakin kita gosongin kopinya maka semakin ringan kopi itu,” pungkas Raja.

Namun, tak semua jenis kopi tepat diseduh dengan teknik ini.

“Umumnya kopinya lebih cocok kalau kopi yang light roast ke medium roast  kalau dark roast kurang cocok,” jelas Raja. 

Kopi yang cocok untuk V60 adalah kopi arabika. Sebab jenis kopi ini memiliki kandungan asam yang lebih menarik dan aroma yang lebih kuat dari robusta.

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/25/132556175/apa-itu-v60-cara-seduh-kopi-manual-yang-umum-ditemui-di-kafe

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke