Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asal-usul Bir Pletok, Bir Tanpa Alkohol Khas Betawi

Bir halal ini konon katanya tercipta dari pengaruh budaya minum alkohol dan wine orang Belanda saat zaman kolonial dahulu.

“Zaman dulu Belanda itu suka minuman beralkohol atau wine saat sedang pesta-pesta. Mereka minum bir atau wine ada efeknya, yaitu menghangatkan tubuh,” papar Ira Lathief, pendiri Wisata Kreatif Jakarta, dalam sesi tur virtual Budaya dan Kuliner Betawi yang diselenggarakan oleh Atourin bekerja sama dengan Wisata Kreatif Jakarta, Senin (22/6/2020).

Ira yang menjadi pemandu tur dalam acara tersebut memaparkan, orang Betawi saat itu merasa iri dengan Belanda yang memiliki minuman penghangat tubuh.

Akhirnya, orang-orang Betawi pun mencoba untuk menciptakan minuman khas dengan efek menghangatkan tetapi yang tidak memabukkan.

“Karena kan kebanyakan orang Betawi itu muslim. Makanya dicari minuman yang efeknya menghangatkan, tapi tidak memabukkan,” kata Ira.

Sejak itu, terciptalah bir pletok yang dibuat dari aneka rempah, seperti jahe, serai, kayu manis, dan kayu secang yang direbus dengan gula merah. Warnanya merah dengan rasa rempah yang khas dan manis.

Ada dua versi kenapa nama bir pletok digunakan. Versi pertama, konon saat pembuatan bir pletok ada proses mengocok bir dalam wadah. Proses tersebut menghasilkan suara kocokan yang terdengar “pletok”.

“Tapi, ada juga yang bilang kalau dulu orang Belanda buka wine itu bunyinya ‘pletok’. Nah, diambil namanya dari situ."

"Ini bir halalnya orang Betawi. Enak diminum dingin, begitu pun kalau diminum hangat. Efeknya bikin hangat di tubuh,” tutup Ira.

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/24/130300175/asal-usul-bir-pletok-bir-tanpa-alkohol-khas-betawi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke