Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

Kompas.com - 04/04/2024, 21:05 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada perasaan bahagia dan syukur yang terpancar dari wajah Devy Ratriana Amiati, karena bisa merampungkan perkuliahan jenjang S2 di Universitas Airlangga (Unair).

Dia juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair dengan IPK 4,00.

"Alhamdulillah saya merasa bersyukur kepada Allah swt, karena telah memberikan kesempatan dan kelapangan kepada saya selama menjalani kuliah S2," katanya seperti dilansir dari rilis Unair.

Baca juga: Cerita Aldhi, Usia 15 Tahun Lolos Masuk Unesa Lewat SNBP 2024

Saat ini, Devy sedang ikut serta membantu dosen senior untuk mendampingi mahasiswa Co-Ass di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata, Kediri.

Dia pun sedang mendampingi mahasiswa S1 Kedokteran untuk pembelajaran studi kasus (tutorial).

Dalam menjalani masa studi S2, Devy merasa lebih menikmati setiap proses yang ada, walau dia menyelinginya dengan kegiatan dan bekerja.

Menurutnya, dia terus berusaha mendisiplinkan diri dengan jadwal tugas yang dibuatnya pada awal pekan, serta mengevaluasinya di akhir pekan.

Tesisnya penelitian baru

Dalam menuntaskan tugas akhirnya, dia menyelesaikan tesis yang berjudul "Potensi Inducer Tyrosol dan Ssp (A4K-A11K) dalam Menghambat Pembentukan Biofilm Streptococcus Mutans".

Bagi Devy, penelitian ini cukup berkesan karena merupakan penelitian baru serta referensi dari penelitian sebelumnya masih sangat sedikit.

"Ditambah lagi untuk mendapatkan inducer harus custom terlebih dahulu ke salah satu laboratorium di singapura dan menunggu cukup lama," tambahnya.

Baca juga: Kisah Mia dan Nia, Saudara Kembar yang Lolos SNBP 2024 di Unair

Penelitian tersebut membahas tentang mekanisme komunikasi molekuler antar mikroorganisme (Quorum Sensing).

Di dalamnya juga melibatkan sinyal molekul (inducer) dari spesies Candida albicans (Tyrosol) dan Streptococcus gordonii (Ssp(A4K-A11K) untuk menghambat pembentukan biofilm Streptococcus mutans.

Berhasilnya Devy lulus dengan predikat ini, karena rida dari suami dan kedua orangtua.

"Saya yakin sekali, ridho merekalah yang mengantarkan saya sampai di titik ini, bertemu dengan teman-teman yang begitu baik, dan dosen-dosen yang selalu mensupport," ujar Devy.

Ke depan, dia akan kembali dan mengabdi untuk almamaternya di Fakultas Kedokteran Gigi IIK Bhakti Wiyata.

Baca juga: Cerita Dina, Lulus S3 dari Unair dengan IPK Sempurna 4,00

Dia berpesan, takdir manusia sesungguhnya telah diatur dengan baik oleh tuhan, sehingga cepat atau lambatnya manusia berproses yang diperlukan adalah menikmati proses tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com