Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2024, 07:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - President University (PresUniv) melalui Program Studi (Prodi) Hukum dan Prodi Hubungan Internasional, keduanya dari Fakultas Humaniora, menggelar kuliah tamu menghadirkan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN, Admiral Prof. Jayanath Siri Kumara Colombage.

Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia mengangkat tema "The Impact of Blue Ocean Economy: The Ocean Wealth and Ocean Health" pada kuliah tamu yang digelar pada 15 Maret 2024 di Kampus Presuniv, Kota Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Rektor PresUniv, Handa S. Abidin menjelaskan, kuliah tamu merupakan upaya PresUniv mendidik mahasiswanya agar siap menjadi warga global.

"Untuk itu mahasiswa dan civitas academica PresUniv perlu mengenal budaya, tradisi, kondisi sosial, politik atau ekonomi dari kehidupan masyarakat berbagai negara di dunia," ujar Handa.

Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengundang para duta besar dari negara-negara sahabat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para mahasiswa dan sivitas akademika PresUniv.

Handa juga menyampaikan, Sri Lanka dan Indonesia memiliki sejumlah kesamaan dan kedekatan.

“Ada beberapa kosa kata Sri Lanka yang nyaris sama ucapan dan artinya dengan kosa kata bahasa Indonesia. Lalu, di sana juga ada nama jalan yang mirip nama di Indonesia. Lalu, ada beberapa warga keturunan Indonesia yang tinggal di Sri Lanka,” papar Handa.

"Green Economy" vs "Blue Economy"

Dalam kuliah tamunya Prof. Jayanath memaparkan, “sebanyak 71 persen dari bumi ini adalah lautan. Lalu, 95 persen isi bumi terdiri dari air yang mewujud dalam berbagai bentuk. Ada berupa sungai, rawa-rawa, danau, atau lautan. Sayangnya selama ini yang kita ketahui hanya daratan.”

Lanjut dia, kita sudah sering mendengar istilah Green Economy atau ekonomi hijau tapi kurang mengenal konsep ekonomi biru atau Blue Economy. 

“Kurangnya pemahaman seperti inilah yang membuat laut dan sumber daya yang ada di dalamnya semakin terancam. Kita menyaksikan pencemaran laut terjadi di mana-mana. Kapal-kapal membuang limbah dan minyak ke laut," ungkapnya.

Baca juga: Pengertian Blue Economy, Konsep, dan Contohnya di Indonesia

"Cara penangkapan ikan sekarang ini juga semakin destruktif dan membuat terumbu karang menjadi rusak. Menyedihkan bahwa generasi muda tidak dapat melihat betapa indahnya laut yang ada di bumi,” papar Prof. Jayanath.

Konsep Blue Economy yang sebenarnya, kata Prof. Jayanath, adalah eksploitasi sumber daya laut secara berkelanjutan. Dan, laut menjanjikan sumber daya yang melimpah untuk bisa dieksploitasi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com