Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Pendidikan dan Bahasa Inggris, Ekonomi Kreatif Pun Bisa Tumbuh

Kompas.com - 27/03/2024, 07:18 WIB
Erwin Hutapea

Penulis


KOMPAS.com – Dalam eksistensinya selama 75 tahun di Indonesia, British Council berusaha mewujudkan komitmennya dalam pengembangan sektor pendidikan, bahasa Inggris, serta seni dan budaya.

Seturut perkembangannya, sektor pendidikan dinilai memiliki peran penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat Indonesia, termasuk para praktisi dan pengambil kebijakan di bidang ekonomi kreatif.

Country Director British Council Indonesia & Director South East Asia, Summer Xia, mengatakan hal itu dalam diskusi mengenai ASEAN-UK Advancing Creative Economy Policy Roundtable pada Selasa (26/3/2024) di Jakarta.

“Kami banyak berpartisipasi dalam peningkatan kapasitas bagi para praktisi dan pengambil kebijakan di bidang ekonomi kreatif, di situlah pendidikan bisa berperan, yaitu memberikan pelatihan kepada para praktisi, bahkan mungkin kepada masyarakat umum yang lebih luas,” ujar Summer Xia.

Sebagai contoh, masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan studi dengan berfokus pada ekonomi kreatif di Inggris. Saat itulah mereka bisa mendapatkan faedah dari belajar di Inggris, bahkan memanfaatkan beasiswa, misalnya beasiswa Chevening oleh Pemerintah Inggris atau LPDP dari Pemerintah Indonesia.

Dengan demikian, mereka akan memiliki pengalaman belajar yang mendalam di Inggris dan merasakan langsung kekayaan budaya yang ditawarkan Inggris. Dari situlah kekuatan pendidikan dapat meningkatkan program ekonomi kreatif.

Selain itu, perkembangan ekonomi kreatif juga dipengaruhi oleh penggunaan bahasa Inggris. Hal ini acap kali diabaikan, padahal bahasa Inggris merupakan alat komunikasi yang penting, baik dalam lingkup regional di kawasan ASEAN maupun lingkup internasional.

“Bahasa Inggris sering dianggap remeh, contohnya bahasa Inggris dipakai untuk hubungan kerja sama dan pertemuan antarnegara anggota ASEAN. Di situlah peningkatan kapasitas juga membantu sehingga para praktisi dan pengambil kebijakan di ASEAN dapat berdiskusi menggunakan bahasa Inggris,” ucap Summer.

Menurut dia, itulah sebabnya program pengembangan ekonomi kreatif berkaitan erat dengan sektor pendidikan, bahasa Inggris, serta seni dan budaya yang terus dikerjakan British Council Indonesia.

Sehubungan dengan itu, Sarah Tiffin selaku Duta Besar Inggris untuk ASEAN menuturkan, kerja sama dengan Pemerintah Indonesia terus dijalin untuk membangun kualitas masyarakatnya, antara lain lewat pertukaran pelajar dan mahasiswa, serta layanan yang tersedia melalui British Council.

“Kami selalu mencari peluang untuk bekerja sama dengan British Council karena mereka memiliki keahlian dalam merancang dan mengembangkan kemitraan dengan ASEAN, misalnya dengan pembelajaran teknik menggunakan bahasa Inggris sebagai media komunikasi dan negosiasi di dalam ASEAN,” kata Sarah Tiffin.

Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno.

Dia mengharapkan agar kerja sama ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi akan terus berlanjut, bahkan di tingkat pemerintah daerah dan kerja sama ASEAN yang lebih tinggi.

“Kami percaya pada akhirnya ekonomi kreatif akan memiliki rangkaian kebijakan yang dinamis dan memungkinkan masyarakat beradaptasi, terus berinovasi dengan basis kolaborasi, untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas untuk kemakmuran di tingkat regional dan global,” tutur Sandiaga.

Untuk diketahui, British Council bekerja sama dengan Foreign, Commonwealth, and Development Office dari Pemerintah Inggris menjalin kemitraan di bidang ekonomi kreatif dengan Sekretariat ASEAN melalui ASEAN-UK Advancing Creative Economy.

Kerja sama ini diwujudkan dalam ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint 2025 dan ASEAN Strategic Plan for Culture and Arts 2016-2025.

Tujuan dari inisiatif ini untuk menumbuhkan industri ekonomi kreatif di ASEAN dan meningkatkan reputasi secara global. Dengan begitu, diharapkan dapat memaksimalkan pengaruh positif dari ekonomi kreatif terhadap masyarakat, komunitas, lingkungan hidup, dan status ASEAN di level global.

Implementasi dari program ini yaitu meningkatkan kemampuan para pembuat kebijakan dan praktisi di bidang ekonomi kreatif di ASEAN, sekaligus perkembangan bidang seni dan kreatif beserta teknologinya.

Dalam acara ASEAN-UK Advancing Creative Economy Initiative Policy Roundtable, ada beberapa poin yang menjadi sasarannya, yaitu:
• Menyediakan platform bagi para pembuat kebijakan dan praktisi di wilayah ASEAN untuk membangun jaringan dan meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif daerah.
• Menghasilkan rekomendasi penting bagi pengembangan ekonomi kreatif di daerah, termasuk pengembangan kebijakan dan strategi untuk wilayah ASEAN.
• Mengidentifikasi peluang untuk berkolaborasi dan tindak lanjutnya dengan difasilitasi oleh Inggris.
• Meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN-UK Advancing Creative Economy dan peluang untuk berkolaborasi antara Inggris dan ASEAN pada masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com