Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Bagikan Kisah dan Risiko Menjadi Profesi Detektif Swasta, Jubun: Harus Siap Dapat Ancaman

Kompas.com - 01/04/2024, 21:51 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tiap profesi tak lepas dari risiko, begitu juga dengan detektif swasta. Sebab, beberapa orang yang menjadi sasaran penyelidikan kerap merasa terganggu ketika rahasia dan kejahatan mereka terungkap.

Hal itu juga dialami oleh detektif swasta dan investigator profesional Jubun atau akrab disapa Detektif Jubun.

Dia menceritakan bahwa dirinya pernah dihubungi oleh seorang klien yang meminta bantuan untuk menyelidiki dugaan perselingkuhan pasangannya. Namun, target yang diselidiki telah menyadap ponsel klien tersebut menggunakan aplikasi penyadap. Sang target pun mengancam untuk membawa masalah tersebut ke jalur hukum.

Meskipun demikian, Jubun tidak gentar karena ia justru menemukan kesalahan sang target yang dapat dilaporkan kembali.

Ancaman lebih banyak datang dari target, yaitu orang yang kasusnya saya ungkap. Mereka adalah suami dan istri, pasangan hidup. Ketika hubungan mereka membaik, klien bisa membocorkan. Selanjutnya, saya yang diancam. Sejauh ini, ancaman hanya dilakukan lewat telepon atau pesan singkat,” ujar Jubun dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Tanggapi Masalah Aden Wong dan Amy BMJ, Detektif Jubun: Anak-anak Sebaiknya Jangan Dilibatkan

Tak hanya itu, si pengancam juga menyebutkan alamat rumah serta nama istri dan anak Jubun untuk menakutinya.

Bahkan, dia pernah diancam akan diculik. Lewat pesan singkat, si pengancam menuliskan, “Jangan mencampuri urusan saya. Kamu tahu siapa saya? Nanti aku culik kamu.”

Jubun menyadari, pekerjaan detektif swasta memiliki banyak risiko yang perlu dipertimbangkan dan ditangani dengan bijak.

Dalam artikel berjudul “Private Investigation Risk” yang ditulis penyelidik swasta asal New York, Amerika Serikat, Adam Rostocki dituliskan bahwa risiko dalam karier detektif sering melibatkan masalah hukum. Bahkan, dalam beberapa jenis penyelidikan, risiko ini berkaitan dengan cedera fisik atau kekerasan.

“Ancaman dan teror biasanya menjadi awal sebelum pelibatan masalah hukum atau kekerasan fisik,” tulis Adam.

Jubun menyadari, banyak orang tidak suka jika kehidupan pribadi mereka diintervensi oleh seorang detektif, terutama jika hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah hukum, kerugian finansial, atau risiko lain.

Beberapa orang bahkan dapat bereaksi dengan kekerasan jika mereka mengetahui bahwa mereka sedang diawasi oleh seorang detektif profesional.

Baca juga: Kisah Jubun, Detektif Swasta yang Kerap Disewa Artis hingga Petinggi Partai

Pentingnya paham hukum

Meski kerap mendapat banyak ancaman, Jubun menanggapi santai karena seorang detektif swasta juga harus paham hukum. Latar pendidikan hukum, menurut Jubun, bisa jadi bekal yang baik bagi seorang detektif. 

“Saat diancam, kami tahu bagaimana (cara) menanggapinya (secara hukum),” tegas Jubun.

Lebih dari itu, Jubun juga mengaku perlunya keahlian lain di luar akademis. Dia sendiri  membekali diri dengan kemampuan bela diri yang dipelajarinya di Perguruan Harimau Besi, Grogol, Jakarta Barat.

Kemudian, ia juga mempelajari Wing Chun dan berguru kepada seorang pria bernama Sifu Julius Khang.

Lebih dari itu, Jubun mengaku bahwa tiap profesi memiiki risikonya sendiri. Hal terpenting adalah tidak menyerah untuk mencari solusinya.

“Seorang tokoh detektif fiksi terkenal bernama Toya pernah mengatakan, ‘Jika kamu belum siap dengan ancaman, jangan pernah bermimpi menjadi detektif swasta’,” imbuh Jubun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com