Hal senada disampaikan Staf Ahli Bidang Layanan UT Daerah, Windra Irawan, yang menyebut OSMB ini mencegah terjadinya culture shock dari budaya belajar tatap muka ke pembelajaran jarak jauh mandiri di UT.
"Dengan OSMB ini kita akan sama-sama belajar bagaimana mahasiswa UT belajar jarak-jauh. Memang tujuan UT adalah memfasilitasi WNI, termasuk pekerja migran yang bekerja di seluruh dunia untuk memperoleh akses pendidikan tinggi," kata Windra Irawan.
"Apalagi bagi para Pejuang Devisa. Mereka harus memperoleh akses terhadap perguruan tinggi. Dengan kesibukannya sebagai pekerja, teman-teman masih bisa meluangkan waktunya untuk kuliah adalah hal luar biasa," ujarnya.
Perwakilan KDEI Taiwan, Kepala Bidang Perlindungan WNI dan Penerangan Sosial Budaya, Novrizal mengaku bangga menjalin kerja sama dengan UT dalam meningkatkan kompetensi pekerja migran di Taiwan.
"Kami yakin perjuangan rekan-rekan mahasiswa akan berhasil dalam menimba ilmu dan tidak akan sia-sia. Kami berharap rekan-rekan terus semangat dalam menjadi pendidikan di UT ini," pesannya.
Novrizal mengatakan, modal pendidikan ini akan menjadi kunci untuk membuka gerbang bagi pekerja migran dalam memperbaiki kualitas hidup dan meraih masa depan.
"KDEI selalu berkomitmen mendukung Universitas Terbuka dalam menyelenggarakan program-program pendidikan berkualitas di Taiwan, khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia," tegasnya.
Kegiatan OSMB yang dilakukan terdiri atas beberapa program, di antaranya Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (PKBJJ), Workshop Tugas (WT) dan Klinik Ujian (KU) yang merupakan rangkaian kegiatan LPKBJJ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya