Pakar ITB Minta Capres 2024 Fokus Tingkatkan Kualitas Perguruan Tinggi

KOMPAS.com - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Akhmaloka meminta para Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024 untuk fokus pada penguatan perguruan tinggi.

Sebab, menurut Prof Akhmaloka, perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting untuk bisa menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Cita-cita Indonesia sebagai negara maju tidak akan tercapai tanpa sumber daya manusia yang mumpuni," kata Prof Akhmaloka dilansir dari laman resmi ITB, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Biaya Kuliah ITB Jalur SNBP dan SNBT, Mulai dari Rp 0

Prof Akhmaloka mengatakan, Indonesia tidak akan bisa menjadi negara maju jika SDM-nya tidak berkualitas.

Kualitas SDM, lanjut Prof Akhmaloka, akan dipengaruhi oleh kualitas dari perguruan tinggi tempat mereka mengenyam pendidikan.

"Perguruan tinggi yang terakreditasi A (unggul) itu 3,39 persen. Di atas 61 persen akreditasinya masih C," ujarnya.

Prof Akhmaloka menuturkan, Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dengan mulai mengadopsi bidang ilmu baru yang selaras dengan kebutuhan di era mendatang.

Bidang ilmu baru itu meliputi generative AI, quantum computing, new material, nanotechnology, dan sebagainya.

Baca juga: Beasiswa S2 Ajinomoto 2024 Kuliah Gratis ke Jepang, Tunjangan Rp 228 Juta

Penyesuaian model pengajaran melalui penguatan pendidikan karakter, lanjut Prof Akhmaloka juga penting dilakukan guna membentuk SDM bermoral, beretika, serta memiliki kompetensi lifelong learning.

Oleh karena itu, Prof Akhmaloka, merekomendasikan adanya diferensiasi misi perguruan tinggi seperti pengadaan universitas penelitian untuk melakukan lompatan inovasi dan meningkatkan reputasi global.

Selain itu, menurut Prof Akhmaloka, juga penting untuk mendirikan institut teknologi baru termasuk pendidikan vokasi dan penguatan perguruan tinggi yang sudah ada yang menitikberatkan pada penguatan program studi dan riset Science, Technology, Engineering, Art, and Math yang berkualitas.

Demikian juga dengan penataan regulasi dan alokasi anggaran yang lebih adil dan efektif serta adanya tata kelola dan kebijakan otonomi perguruan tinggi yang mendukung pengembangan dan kemandirian pengelolaan yang berbasiskan kualitas output.