Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: "Bullying" Berdampak bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Kompas.com - 28/02/2024, 19:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Semua orang bisa mengalami agresi, tapi yang biasanya jadi korban lebih lama adalah mereka yang lebih lemah secara sosial, atau mereka yang punya disabilitas. Contohnya, siswa dengan disabilitas di sekolah inklusi rentan mengalami bullying," jelas Margaretha.

Tidak semua korban perundungan menjadi trauma, lanjut Margaretha, hal ini tergantung pada bagaimana mereka menyelesaikan masalah dan mendapatkan bantuan.

Dia menambahkan, melapor adalah salah satu cara untuk menghentikan perundungan.

"Sebenarnya kalau kita melihat bullying, seharusnya kita menjadi saksi yang melaporkan atau menghentikan. Jadi bukan menjadi pengamat saja (atau bystander effect), tapi menjadi agent of change. Kita harus berani menyatakan stop bullying, we have to speak up dan jangan mempermaklumkan bullying," sebut Margaretha.

Margaretha juga menjelaskan, gejala trauma akibat bullying tampak bervariasi setiap individu. Contohnya, dari rasa takut dan menarik diri atau menjadi lebih reaktif/sensitif.

Baca juga: Ada Bullying di Binus School Serpong, FSGI: Harusnya Bisa Diidentifikasi

Namun, secara umum, mereka yang mengalami trauma akan menjadi sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, menghadapi situasi sosial, atau mengatasi kecemasan dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com