Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2024, 22:58 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kasus perundungan atau bullying masih terus terjadi di lingkungan pendidikan Indonesia.

Belum lama ini, kasus bullying terjadi di Binus School Serpong. Akibat kejadian itu, satu siswa menjadi korban dan dirawat di rumah sakit.

Baca juga: 4 Jenis Bullying di Sekolah, Segera Lapor jika Jadi Korban

Untuk meredam bullying, maka perlu peran semua pihak, termasuk orangtua perlu memahami tanda-tanda anak bila jadi korban bullying.

Dilansir dari laman akun Instagram Ditjen GTK Kemendikbud @ditjen.gtk.kemdikbud, memberitahukan ada 5 tanda bila anak menjadi korban bullying, yakni:

1. Gangguan pola tidur (insomnia).

2. Tampak gelisah, putus asa, mudah cemas, menutup diri dari orang-orang sekitar.

3. Sering membuat alasan untuk tidak masuk sekolah.

4. Menjauhkan diri dari aktivitas yang disukai sebelumnya.

5. Timbul luka memar di wajah, tangan, punggung tiba-tiba tanpa alasan.

Baca juga: Binus School Serpong Telah Keluarkan Siswa yang Jadi Pelaku Bullying

Setelah mengenal tanda anak jadi korban bullying, orangtua juga perlu memberikan cara kepada anak agar bisa menghadapi bullying. Adapun caranya, yakni:

  • Kenali dan pahami tanda anak mengalami perundungan, karena banyak anak yang memilih untuk merahasiakannya.
  • Setelah mengetahui anak menjadi korban perundungan, segera bicarakan masalah ini dengan pihak sekolah untuk mencari solusinya.
  • Minta anak untuk berani membela diri atau berkata tidak saat dirundung.
  • Selalu beri dukungan dan pantau kondisi mental anak dengan rutin bertanya mengenai keadaannya.
  • Jika diperlukan, ajak anak untuk ke psikolog, karena dikhawatirkan anak mengalami trauma.

Baca juga: Binus School Serpong Keluarkan Siswa Pelaku Bullying, Tekankan 4 Hal Ini

Jadi, mulai dari sekarang anak bisa dijaga lebih baik oleh orangtua. Jangan sampai ada lagi korban bullying yang berjatuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com