Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMA Binus Serpong: Sekolah Prioritaskan Pemulihan Korban "Bullying"

Kompas.com - 21/02/2024, 15:38 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kasus perundungan atau bullying yang melibatkan SMA Binus School Serpong atau SMA Binus Serpong saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat.

Pasalnya pelaku perundungan menyeret anak Vincent Rompies. Kasus bullying yang melibatkan pelaku lebih dari satu orang ini membuat korban mengalami luka memar hingga luka bakar.

Pihak sekolah SMA Binus Serpong mengambil langkah tegas pasca-kejadian tersebut.

Info terkini, pihak sekolah sudah mengeluarkan siswa yang terlibat dalam kasus bullying tersebut.

Baca juga: Binus School Serpong Telah Keluarkan Siswa yang Jadi Pelaku Bullying

SMA Binus Serpong prioritaskan dampingi korban

Humas Binus School Serpong Haris Suhendra menyampaikan, Binus School menerapkan Zero Tolerance Policy terhadap tindakan kekerasan baik secara fisik, psikis maupun emosional.

"Kami mengecam segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun luar sekolah, yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah," terang Haris dalam keterangan resminya, Rabu (21/2/2024)..

Menghadapi insiden ini, lanjut Haris, selaku pihak sekolah memprioritaskan perhatian dan upaya untuk mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis maupun emosional, serta seluruh murid sekolah yang ikut terdampak.

Haris menekankan, terkait kasus bullying yang melibatkan siswa SMA Binus Serpong bahwa insiden kekerasan yang dialami siswanya dilakukan sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.

"Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif," tegas Haris.

Baca juga: Kemendikbud Dalami Kasus Bullying Binus School Serpong

Siswa yang terlibat bullying tak lagi jadi bagian Binus

Pihak Binus School Serpong juga langsung mengambil langkah tegas. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School.

Selain itu, sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras.

"Insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib," tandas Haris.

Haris menambahkan, pihak sekolah juga menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur.

Sehingga pihaknya memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini.

"Kami menekankan bahwa tidak ada alasan yang membenarkan segala bentuk kekerasan," imbuhnya.

Baca juga: 6 Penyebab Anak Melakukan Bullying di Sekolah

Fokus utama sekolah saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga.

"Sebagai Home for Learning, kami berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid kami sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik," tutup Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com