Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Turi Ditinggal Orangtua Saat Kecil, Kini Lulus S2 Dapat IPK 4,00

Kompas.com - 09/02/2024, 20:23 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohammad Turi tidak menyangka upayanya selama kuliah S2 berbuah manis.

Dia berhasil mempersembahkan kado terindah untuk keluarga besar pada hari wisudanya sebagai lulusan terbaik dengan raihan IPK 4,00 dalam gelaran wisuda ke-109 Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Pria yang akrab disapa Turi itu bisa lulus cepat 1,4 tahun dari program magister (S2) prodi Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK).

Baca juga: Kisah Azizah, Lulus UGM sebagai Wisudawan Terbaik dengan IPK 4

Ditinggal orangtua sejak kecil

Usaha Turi bisa sampai lulus dari Unesa, sebetulnya memiliki kisah yang sangat panjang.

Dia bukanlah anak dari keluarga yang mampu. Sejak usia tiga bulan, dia sudah ditinggal orangtua dan besar dalam asuhan sang nenek.

Kondisi ekonomi yang pas-pasan membuatnya harus berjuang agar bisa kuliah dari sarjana hingga magister.

Agar bisa memenuhi kebutuhan hidup selama kuliah, Turi dipaksa membagi waktu kuliah, belajar, dan mencari pemasukan dengan aktif mengikuti event olahraga regional hingga nasional.

"Selama berkuliah, saya juga diajak dosen-dosen untuk garap riset dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dari situ saya juga bisa belajar dan menambah pengalaman," kata dia dilansir dari laman Unesa.

Baca juga: Cerita Liza, Lolos 5 Kampus Luar Negeri Pakai Beasiswa LPDP

Kendati banyak kegiatan, Turi tidak mudah menyerah. Justru dia memanfaatkan waktu sempitnya untuk mendalami mata kuliah yang ada.

"Kadang saya merasa capek bangat, tetapi mau bagaimana lagi, ada impian yang harus saya capai," jelas dia.

Pria yang menulis tesis tentang “Pengembangan Model Latihan Daya Tahan Aerobic untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama” itu memiliki belasan karya penelitian maupun publikasi yang terindeks Sinta dan Scopus.

Selain dorongan cita-citanya, kesuksesan perjalanan studinya tidak lepas dari dorongan teman-teman dan dosen-dosennya di kampus.

Pria kelahiran Sampang itu mengaku terinspirasi dari sejumlah dosen dan guru besar FIKK.

"Ada banyak sekali dosen atau guru besar inspirasi saya di kampus, dari mereka saya mendapatkan banyak wawasan dan suntikan motivasi yang membuat saya harus terus belajar dan meraih cita-cita setinggi-tingginya," ungkap Turi.

Dapat beasiswa S3 ke luar negeri

Semua perjuangan dan kerja Turi terbayar lunas dengan berbagai capaian membanggakan baik saat meraih gelar sarjana maupun magister.

Bahkan, di hari wisudanya itu, Turi mendapat tawaran beasiswa S3 di Unesa sekaligus sedang mempersiapkan beasiswa kuliah di luar negeri.

Baca juga: Kisah Kobalen, Pernah Jadi Pemulung hingga Lulus S3 di UB dengan IPK 3,89

"Bisa sampai di titik ini sebenarnya karena kerja keras, komitmen, konsistensi, disiplin, berpikiran ke depan dan fokus pada diri sendiri. Itu rahasia versi perjuangan saya. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya yang telah mendukung selama ini," tutup Turi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com