Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Harus Netral dan Tidak Memihak pada Saat Pemilu 2024

Kompas.com - 05/02/2024, 18:23 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru harus bisa menjaga independensi pada saat pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ketika itu terjadi, maka demokrasi bisa berjalan dengan baik.

Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan mengaku, guru harus menjaga independensi dalam melaksanakan pembelajaran, tanpa terpengaruh oleh tekanan politik atau upaya manipulasi dari pihak lain.

Baca juga: Pemilu 2024, Rektor UB Serukan 4 Imbauan Ini

"Termasuk juga jangan sampai guru memengaruhi pilihan politik murid," ucap dia dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).

Di pelaksanaan pemilu 2024, guru juga harus bisa memfasilitasi murid untuk memahami demokrasi, hak pilih, serta mencari informasi untuk menentukan pilihan secara rasional dan independen.

Tak lupa, guru harus mendorong lingkungan belajar yang menghormati perbedaan dan keragaman pendapat, memastikan semua suara didengar dan dihargai serta berdiskusi tanpa rasa takut dan prasangka.

Orangtua harus mendidik dengan benar

Di ajang pemilu 2024, orangtua perlu berkolaborasi dengan guru dalam mendidik.

Hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan kesempatan percakapan dalam keluarga dan masyarakat untuk menjadi teladan serta memberikan pendidikan politik secara informal sesuai peran masing-masing pada pemilih pemula.

Bukik mempercayai pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru di satuan pendidikan, tapi tanggung jawab semua pihak.

Baca juga: Sivitas Akademika UI Siap Kawal Pemilu 2024 yang Jujur dan Adil

"Keberhasilan pendidikan demokrasi yang diuji pada setiap pemilihan umum ditentukan upaya seluruh komponen masyarakat yang berperan selaku pendidik," jelas dia.

"Dengan berpihak kepada anak dan bersetia pada etika pendidikan, kita dapat melahirkan generasi mendatang tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab, beretika, dan berintegritas," tambah dia.

Partai politik harus menghargai independensi

Dia menambahkan, menghargai independensi dan kredibilitas intelektual guru dalam menentukan pilihan pada Pemilu 2024 termasuk dengan tidak melakukan intervensi terhadap guru untuk mengarahkan suaranya dan suara muridnya agar memilih kandidat tertentu.

Baca juga: 6 Pernyataan Sikap Rektor UIN Jakarta Terkait Pemilu 2024

"Mengambil peran dalam pendidikan politik. Mengajak pemilih pemula berdiskusi secara terbuka agar kesempatan pemilu menjadi proses pendidikan dan pelibatan publik, menuju masa depan aktor-aktor demokrasi Indonesia yang semakin baik," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com