Anies Baswedan: Beban Administrasi Dosen Harus Dikurangi

KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai beban administrasi dosen terlalu besar dan harus dikurangi.

Hal itu diungkapkan Anies saat dalam di sesi debat final pilpres dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi pada Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Jika Terpilih, Anies Baswedan Ingin Percepat Proses Sertifikasi Guru

"Yang tidak kalah penting adalah mengurangi beban administrasi dosen. Beban administrasinya luar biasa besar," kata Anies.

Menurut Anies, mengurangi beban administrasi dosen merupakan bagian kesejahteraan pendidik yang akan berdampak pada kinerja dosen.

Apabila beban administrasi berkurang, mereka akan semakin konsentrasi mengajar anak bangsa.

"Karena itu, kita harus bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan pendidiknya. agar dia (guru dan dosen) bisa konsentrasi mendidik anak-anak kita," ujarnya.

"Prinsip itu yang harus dipegang seluruh penanggungjawab kebijakan di seluruh Indonesia," lanjut Anies.

Selain itu, mantan Rektor Universitas Paramadina ini akan berusaha mempercepat proses sertifikasi guru apabila terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.

Menurut Anies, proses percepatan sertifikasi itu penting sebagai bentuk kesejahteraan bagi guru pendidik generasi bangsa.

Baca juga: Anies Janji Gratiskan Biaya Ujian dan Kursus Bahasa Asing untuk Peserta Beasiswa LPDP

"Jadi program yang menurut saya harus dikerjakan adalah percepatan sertifikasi guru," ungkapnya.

Anies juga berencana menyegerakan pengangkatan 700.000 guru honorer menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta memberikan beasiswa untuk anak guru, dosen, dan tenaga kependidikan.

Anies mengaku, semua anak dari guru, dosen, dan tenaga pendidik harus mendapatkan pendidikan yang layak.

Baca juga: Anies Baswedan: Anak Guru dan Dosen Harus Dapat Beasiswa Pendidikan

"Jangan sampai mereka mendidik ratusan anak, tapi anaknya tidak pernah bisa menyelesaikan pendidikan sampai tuntas," tutup Anies Baswedan.