Siswa-siswa dari level dasar hingga perguruan tinggi bisa dikatakan lost generation, generasi hilang tanpa pembelajaran yang layak dan sesuai harapan.
Digitalisasi memudahkan menyebarnya informasi, tetapi ada isu yang lebih krusial. Soal moral, etika, dan norma.
Lihatlah media sosial Indonesia, penuh dengan ujaran kebencian, saling menyerang, berita bohong, dan saling memojokkan tanpa manfaat.
Bayangkan jika semua sekolah ditutup, semua kampus juga, maka yang ada adalah pendidikan Youtube, Tiktok, dan Instagram. Berapa persen anak-anak muda yang benar-benar belajar? Berapa besar jumlah mereka yang tidak terarah dan anarkistis?
Pendidikan formal bagi generasi muda sepertinya masih perlu. Begitu juga ajaran moral, etika dan norma harus dengan tauladan nyata, bukan virtual dalam dunia maya.
Figur guru, dosen, profesor hadir untuk itu. Contoh ilmuan, pemimpin sosial dan agama, kiai, ustaz, romo, pedande, bhante, dan imam tidak bisa digantikan dengan Youtube dan Instagram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.