Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rivaldy, Pemuda Asal Nabire Lulus dari FK UGM dengan IPK 3,30

Kompas.com - 07/12/2023, 09:11 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Meski lulus dalam rentang waktu 10 semester, ia tetap bangga dan mendedikasikannya bagi semua khususnya warga Nabire.

Baca juga: Kapan Pendaftaran KIP Kuliah 2024? Siswa SMA-SMK Simak Infonya

Baginya setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, dan ia lebih suka belajar secara bekelompok dan melakukan diskusi bersama.

Sempat berminat melanjutkan belajar seni setelah lulus SMA, Rivaldy diremehkan dan tidak dipercaya bisa masuk Fakultas Kedokteran UGM oleh teman-temannya.

Dia mengaku, sempat merasakan keragu-raguan itu, namun kedua orangtua terus mendorongnya untuk mencoba.

"Saya ditentang untuk pilih seni, orangtua mendorong untuk kedokteran. Saya tes dan saat pengumuman ternyata saya lulus pada pilihan pertama. Saya pun kuliah di Program Studi Kedokteran sampai sekarang, dan kini saya menjalani koas," tuturnya.

Ingin jadi dokter di Nabire

Bukan saat kuliah di FKKMK UGM saja Rivaldy mendapatkan beasiswa afirmasi, ternyata saat di SMA ia juga mendapatkan beasiswa jalur Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem).

Setelah lulus SMA, ia pun mendapatkan kesempatan yang sama mengikuti tes dari program Adik (Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi) untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Rivaldy mengaku, tidak mudah bisa lolos seleksi beasiswa jalur afirmasi karena harus bersaing dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia. Peminat beasiswa inipun dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

"Menyicil nilai rata-rata yang baik sejak semester satu duduk di bangku SMA adalah jalan ninjanya agar bisa lolos beasiswa Adik. Termasuk tekun dengan mengikuti kursus pada mata pelajaran yang kurang dikuasainya. Berlatih menjawab soal untuk menambah variasi penyelesaian masalah, dan juga belajar mandiri mencari referensi belajar penyelesaian soal dari kanal YouTube," imbuhnya.

Pemuda kelahiran tahun 2000 ini menjalani pendidikan co-asst sebelum menyandang profesi seorang dokter. Ia berencana kembali ke Nabire setelah lulus menjadi dokter nanti.

Baca juga: Berapa Biaya Masuk SMA Taruna Nusantara? Persiapan Daftar 2024/2025

Rivaldy berangan-angan bisa mendalami Ilmu Obstetri dan Ginekologi, dan bercita-cita menjadi dokter spesialis bedah dan kandungan.

"Di luar kegiatan co-asst ingin sih menambah pengetahuan dengan mengambil studi magister dalam bidang bisnis dan manajemen," tutup wisudawan dengan IPK 3,30 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com