Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan IPK 3,00, Cara Badru Terus Bisa Kuliah Lewat KIP Kuliah

Kompas.com - 16/11/2023, 19:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Badru Salam merupakan mahasiswa semester 5 di Jurusan Ilmu Peternakan, Universitas Padjajaran (Unpad).

Dia merupakan mahasiswa dari kalangan tidak mampu dari daerah Tasikmalaya.

Meski begitu, tak menyurutkan dirinya untuk tetap menggapai pendidikan hingga bangku perguruan tinggi.

Baca juga: Cerita Nilal, Putri Buruh Angkut Lulus Tanpa Skripsi dengan IPK 3,92

Cara yang dilakukannya adalah mencari informasi beasiswa KIP Kuliah dari Kemendikbud Ristek. KIP Kuliah merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.

Sebelumnya, Badru juga merupakan penerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) saat duduk di bangku sekolah.

"Jadi, saya punya harapan untuk lanjut ke universitas, karena bantuan KIP Kuliah. Jadi ada harapan bagi kami yang merupakan masyarakat tidak mampu," ucap dia saat ditemui di lingkungan Unpad beberapa waktu lalu, seperti ditulis Kamis (16/11/2023).

Dia mengungkapkan, selain uang biaya pendidikan per semester yang didapat dari beasiswa KIP Kuliah, dia juga memperoleh uang jajan setiap enam bulannya sebanyak Rp 4,8 juta.

Dari dana uang jajan sebanyak Rp 4,8 juta, dia juga menyisihkan untuk orangtuanya sebesar Rp 300 ribu.

"Saya sisihkan sebanyak Rp 300 ribu, dari dana Rp 4,8 juta. Meski tidak banyak, tapi sangat terasa bagi ibu yang bekerja menjadi buruh," ungkap dia.

Dalam mempertahakan beasiswa KIP Kuliah, dia menyatakan akan terus mempertahankan posisi IPK di atas 3,00. Karena, bila memperoleh IPK di bawah 2,75, maka beasiswa tersebut akan hilang.

"Mudah-mudahan saya bisa menyelesaikan kuliah sampai 8 semester dengan IPK 3,00, semoga bisa juga di atas 3,00. Itu biar saya dapat terus beasiswa," tegas pria yang merupakan kelahiran tahun 2002 ini.

Untuk mempertahankan IPK, dia belajar ekstra untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Selain belajar ekstra, dia tetap aktif berogranisasi, yakni aktif di Badan Eksekutif Fakultas dan UKM Keprofesian.

"Saya juga mengikuti kepanitiaan nasional dan universitas. Itu yang saya lakukan untuk memperoleh banyak kawan dan relasi di kemudian hari," tutur Badru.

Baca juga: Meski Pernah Gagal dan Disabilitas, Hasbi Diterima Kuliah di Unpad

Alasan memilih Jurusan Peternakan

Dia memilih Jurusan Peternakan di Unpad bukan tanpa alasan, karena dia melihat peluang dan pekerjaan yang cukup besar di dunia peternakan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com