Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Bahasa Indonesia Jadi Alat Pemersatu Bangsa

Kompas.com - 27/10/2023, 18:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) lewat Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII.

KBI merupakan acara yang dilakukan setiap lima tahun sekali sebagai wujud apresiasi di bidang kebahasaan dan kesastraan tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Erica Lulus S1 di IPB dengan IPK 4,00 dan Sudah Bekerja di Pertamina

"KBI XII ini kami arahkan untuk menjadi sebuah forum yang akan memberikan perenungan dan penguatan tentang makna keindonesiaan kita sebagaimana diikrarkan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928," kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Aziz dalam keterangan resminya, Jumat (27/10/2023).

Menyoroti perkembangannya, kata dia, bahasa Indonesia sudah berhasil menjadi alat pemersatu bangsa dan mengukuhkan jati diri masyarakat Indonesia.

Melalui forum ini, diharapkan Bahasa Indonesia tetap dapat memerankan fungsinya sebagai alat pemersatu dan akan menjadi sumber pengetahuan untuk kemajuan zaman.

Sebagaimana tema KBI XII yang bertajuk "Literasi dalam Kebinekaan untuk Kemajuan Bangsa" bermakna bahwa penguatan literasi baca tulis perlu ditumbuhkan dari kesadaran tentang kebinekaan Indonesia yang meliputi keberagaman adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan agama.

"Kami ingin menjadikan kongres ini sebagai wahana perdebatan gagasan dalam upaya merawat keindonesiaan itu untuk kemudian membulatkan cita-cita terbaik dan membangun kekuatan bersama secara gotong royong untuk mewujudkannya," jelas dia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim turut menuturkan hal yang sama.

"Rangkaian acara KBI XII berbicara tentang bagaimana kita merevitalisasi dan mengarusutamakan Bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di dalam konteks Indonesia. Bahasa harus menjadi pencerminan dari budaya dan masyarakat Indonesia," ungkap Nadiem.

Nadiem menegaskan agar acara ini menjadi ruang dialog dua arah antara para pemangku kebijakan dalam pemerintahan, sektor non-profit, swasta, dan masyarakat untuk bergotong-royong dalam membuat bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang paling modern sekaligus melestarikan bahasa-bahasa daerah agar menjadi suatu budaya multilingual.

Baca juga: Cek Rincian Biaya Kuliah S2 di Universitas Terbuka

Kemudian terkait peningkatan literasi masyarakat yang menjadi prioritas dalam KBI XII ini, dijelaskan bahwa penting sekali untuk menciptakan literasi sedini mungkin sejak anak-anak, terutama dengan bahasa Ibu.

"Strategi peningkatan literasi tercepat dan terefektif adalah membuat anak-anak cinta membaca," ujar Nadiem.

Direktur Jenderal UNESCO Bidang Pendidikan, Stefania Giannini menjelaskan, proses pembelajaran bahasa bukan sekedar mengenai alat komunikasi semata, melainkan juga tentang identitas dan pandangan tentang dunia.

Belajar melalui bahasa ibu dapat memudahkan pemaknaan mendalam saat membaca dan berpikir kritis serta memudahkan pembelajaran bermakna.

Oleh karena itu, bahasa Indonesia harus semakin mantap sebagai peneguh identitas bangsa dan penyatu keberagaman suku dan ras di Indonesia.

Baca juga: Dosen Unnes Ini Lulus S3 dengan IPK 4,00

Di saat yang sama, bahasa daerah pun harus mampu membentuk generasi muda Indonesia yang sadar akan kebesaran tradisi dan budayanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com