Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mata Garuda Banten
Perkumpulan Alumni Beasiswa LPDP di Provinsi Banten

Perkumpulan alumni dan awardee beasiswa LPDP di Provinsi Banten. Kolaborasi cerdas menuju Indonesia emas 2045.

Umpan Balik dalam Pembelajaran: Belajar dari Australia

Kompas.com - 19/09/2023, 11:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mereka menemukan bahwa anak-anak yang diberi umpan balik langsung memiliki nilai rata-rata lebih tinggi jika dibandingkan dengan gerak dasar anak yang tidak diberi umpan balik langsung.

Penelitian Anggraini dan Hudiono tentang pemberian umpan balik terhadap hasil belajar dan self-efficacy Matematis pada siswa SMP, bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara mereka yang diberi umpan balik dengan yang tidak.

Angka yang didapat oleh mereka yang diberi umpan balik terkategori tinggi, sedangkan yang tidak diberi umpan balik terkategori sedang saja.

Selebihnya, umpan balik juga terbukti mendorong terciptanya interaksi positif yang lebih intens antara pendidik dengan peserta didik (Hidayat & Saleh, 2022).

Sejumlah temuan dari penelitian-penelitian ini bisa diklaim telah memberi nilai tambah bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Para pendidik tentu saja akan memakai hasil penelitiannya untuk membuat semacam refleksi/evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang mereka tekuni selama ini.

Dalam sistim pendidikan di Indonesia, aktivitas pemberian umpan balik dari pendidik untuk peserta didik belum tertuang di dalam kurikulum atau dokumen-dokumen resmi pemerintah yang orientasinya mewajibkan seluruh pendidik untuk melakukannya.

Di berbagai pendidikan dan pelatihan peningkatan profesionalisme pendidik, misalnya, materi tentang pemberian umpan balik dalam proses belajar mengajar belum ada.

Misalnya, dalam pendidikan dan pelatihan program peningkatan keterampilan dasar teknik instruksional, belum kita jumpai materi pelatihan dan pendidikan tentang umpan balik.

Ini artinya bahwa umpan balik kepada peserta didik masih sebatas atau berangkat dari kesadaran personal dari masing-masing pendidik saja.

Untuk itu, strategi agar umpan balik dalam proses belajar mengajar bisa dimaksimalkan antara lain memasukkan poin ini ke dalam instrumen resmi, misalnya, ke dalam standar kompetensi guru.

Di Indonesia, kita semua tahu bahwa ada empat aspek yang menjadi landasan inti dari standar kompetensi guru. Aspek-aspek itu antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Pada kompetensi pedagogik, para pendidik hanya diinstruksikan/diwajibkan untuk menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

Poin-poin yang secara spesifik mewajibkan para pendidik untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik terkait dengan performa belajar mereka memang belum ada.

Untuk itu, pada hemat saya, perbaikan bisa dimulai dari memasukkan poin umpan balik ke dalam atau bagian bagian integral dari kompetensi pedagogik.

Dengan mengetahui sekaligus memahami posisi sentral dari umpan balik dalam proses belajar mengajar, maka sudah saatnya hal ini menjadi perhatian serius dari para pemangku kebijakan.

Umpan balik akan mampu secara maksimal diterapkan jika ada instrumen resmi dari pemerintah melalui rancangan besar kurikulum, standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, dan sejenisnya.

Di Australia, umpan balik merupakan bagian integral demi memastikan bahwa proses belajar mengajar berkualitas. Maka, di tengah arus besar usaha memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, menempatkan umpan balik dalam pembelajaran merupakan upaya rasional dan punya potensi positif demi meningkatkan kualitas/hasil belajar peserta didik di semua satuan pendidikan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com