Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unesa: Ini Cara Sederhana Selamatkan Bumi yang Makin Panas

Kompas.com - 20/08/2023, 10:16 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Perubahan iklim global yang semakin panas mendorong banyak pihak untuk lebih peduli pada lingkungan. Jika tidak, maka suhu bumi akan terus meningkat.

Sebab, Organisasi Meteorologi Dunia atau WMO sejak awal 2023 mengeluarkan laporan bahwa suhu udara bumi lebih panas dari sebelumnya, menyusul adanya perubahan iklim dan El Nino.

Diansir dari laman Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu (19/8/2023), fenomena ini diprediksi terjadi hingga lima tahun ke depan.

El Nino merupakan fenomena cuaca yang terjadi akibat meningkatnya suhu permukaan air di Samudra Pasifik (Tengah dan Timur) yang menyebabkan perubahan signifikan terhadap iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Pakar UMM: Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta Berikut Solusinya

Terkait hal itu, dosen FMIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr. Eko Hariyono, M.Pd., menjelaskan bahwa perlu ada komitmen dan upaya bersama seluruh pihak.

Baik itu organisasi di tingkat dunia, pemerintah pusat hingga daerah, termasuk perguruan tinggi dan seluruh satuan pendidikan untuk menjawabnya.

Dikatakan, di Indonesia terjadi beberapa bencana alam yang disebabkan perubahan iklim yang signifikan. Atau perubahan iklim telah mengubah pola bencana alam yang menghadirkan tantangan agak berbeda bagi wilayah-wilayah di Indonesia.

Dalam 17 tahun terakhir beberapa parameter menunjukkan pemanasan global telah meningkat, seperti suhu yang mengalami peningkatan 12 persen hingga kenaikan air laut sebesar 151 persen.

Untuk mengurangi pemanasan global yang meningkat, pihaknya juga menekankan pentingnya arah baru riset dunia pendidikan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga: Mahasiswa UMM Inovasi Kompor Surya, Siap Dukung Darurat Bencana

Cara sederhana yang bisa dilakukan

Maka dari itu, butuh usaha untuk menekan pemanasan global. Seperti di Indonesia bisa dimulai sejak dini oleh generasi muda.

Salah satu yang bisa dilakukan yaitu 'mengejawantahkan' persoalan iklim ke dalam kelas-kelas pembelajaran siswa atau mahasiswa.

Tentu dalam penerapannya, kemampuan guru sains misalnya tidak hanya sekadar memiliki kemampuan tentang sains saja, tetapi perlu kompetensi perubahan iklim sesuai pembangunan berkelanjutan.

"Guru sains harus mendorong literasi dan kesadaran siswa saat belajar sains juga ke arah kesadaran lingkungan atau perubahan iklim," ujarnya.

Atau bisa dilakukan di instansi pendidikan untuk membangun aksi sadar lingkungan menyikapi perubahan iklim.

Caranya ialah sekolah mendorong guru dan siswa memanfaatkan lahan untuk hidroponik, membangun kebiasaan mengurangi sampah atau limbah, memanfaat sampah, hingga kebiasaan menanam dan merawat pohon atau tumbuhan.

Baca juga: PNUP Inovasi Beton Bertulang Bilah Bambu

"Langkah kecil ini penting digalakkan bersama, semua pihak dan semua sekolah untuk mengatasi tantangan perubahan iklim berkepanjangan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com