KOMPAS.com - Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi menarik, yakni kompor surya.
Tentunya, kompor tersebut memanfaatkan energi surya atau cahaya matahari yang dipusatkan dalam satu titik dengan menggunakan prinsip dan alat.
Diharapkan, kompor tersebut dapat digunakan dalam keadaan darurat. Seperti halnya untuk mendukung saat terjadi bencana alam.
Menurut perwakilan tim mahasiswa Teknik Industri UMM, Hibatullah Al-Mubarok, kompor inovasi ini dikembangkan dalam rentang waktu empat bulan oleh 18 mahasiswa.
Baca juga: Mahasiswa Unair Inovasi Brem Kulit Durian, Raih Medali Emas di Thailand
Adapun pembuatan kompor surya tersebut muncul dari diskusi panjang kelompoknya bersama dosen, yakni Ir. Muhammad Lukman, MT. Dari situlah mereka perlahan membuat prototipe hingga akhirnya menjadi kompor surya.
Untuk cara kerja kompor itu memanfaatkan pantulan cahaya matahari yang dipusatkan dalam satu titik. Dalam titik itulah energi panas dikumpulkan dan siap digunakan untuk memasak.
"Kompor surya adalah teknologi yang memanfaatkan energi matahari dalam memasak pada pagi hari hingga siang hari," ujarnya dikutip dari laman UMM, Selasa (14/2/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa kompor ini sangat cocok dalam keadaan darurat, seperti misalnya saat bencana melanda. Menurutnya kompor ini dapat menjadi solusi di kondisi bencana gempa bumi Turkiye.
Apalagi mengingat susahnya mencari gas atau bahan bakar untuk memasak. Maka, memanfaatkan energi alam yakni matahari dapat menjadi jalan keluar.
Selain itu, keunggulan dari kompor surya inovasi mahasiswa UMM tersebut ialah penggunaannya ramah lingkungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.