Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UMM: Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta Berikut Solusinya

Kompas.com - 20/08/2023, 08:35 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Pusat Studi Lingkungan Dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Sukarsono, M.Si., memberikan tanggapan terkait polusi udara di Jakarta yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.

Menurutnya, ada banyak kandungan yang dapat mencemari kualitas udara, seperti logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2).

Sedangkan di Jakarta yang jadi salah satu kota terpadat di Indonesia tentu penyumbang polusi udara salah satunya ialah asap kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor menghasilkan gas karbon monoksida. Hal itu bisa dilihat dari data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) Provinsi DKI Jakarta terbaru, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta berada di angka lebih dari 26 juta kendaraan. Meliputi mobil penumpang, bus, truk, serta sepeda motor.

Baca juga: 7 Penyakit Muncul akibat Polusi Udara, Kata Dosen UM Surabaya

"Dengan jumlah kendaraan bermotor yang sebegitu banyak di ibu kota Jakarta, sudah jelas itu menjadi salah satu penyumbang polusi udara," ujarnya, dilansir dari laman UMM, Jumat (18/8/2023).

Tak hanya itu saja, pabrik-pabrik yang dalam proses produksinya menghasilkan gas dari cerobong-cerobong asap juga berpotensi menyumbang polutan.

Ditambah dengan kondisi cuaca pada musim kemarau dengan intensitas curah hujan rendah. Hal itu membuat polusi yang ada di udara tetap terkumpul dan bertahan di udara.

"Jakarta kan kota yang padat, kendaraan dan industri juga ada banyak disana. Tentu saja, pencemaran udara akan terlihat jelas. Apalagi kalau intensitas hujan rendah, polutan-polutan di udara akan semakin terlihat karena akan tetap bertahan di langit," katanya.

Maka dari itu, perlu adanya riset yang lebih mendalam terkait dengan kandungan apa yang menjadi dominasi dalam pencemaran udara.

Sukarsono memberikan beberapa solusi, yakni:

1. Melakukan peningkatan standarisasi pembuangan emisi gas buang bagi kendaraan bermotor serta pabrik-pabrik.

"Mencari penyebab kejadian seperti ini, jangan hanya mengandalkan pikiran spekulatif saja. Semua harus berdasarkan riset. Mereka yang bicara juga harus dari para ahli sehingga bisa segera mengetahui penyebab utamanya dan bagaimana standarisasi emisi gas buang yang harus lebih diperhatikan," terang dia.

2. Langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat dalam ikut berperan mengurangi polusi udara yaitu dengan mengoptimalkan moda transportasi umum.

Bisa juga dengan memilih opsi jalan kaki atau bersepeda. Tidak hanya berkontribusi menekan angka polusi, tapi juga bisa menyehatkan kesehatan tubuh.

3. Pemerintah untuk berkomitmen penuh dalam memperhatikan kualitas udara yang ada. Bukan hanya di Jakarta yang kini jadi sorotan, tapi juga daerah-daerah lainnya.

Baca juga: Pengamat Iklim UGM: Kemarau, Polusi Udara Makin Tinggi

Misanya saja dengan menyediakan fasilitas yang nyaman bagi pejalan kaki serta peningkatan kualitas moda transportasi umum agar masyarakat lebih nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com