Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politani Payakumbuh Inovasi Bioenergi dari Tanaman Kaliandra

Kompas.com - 11/08/2023, 15:59 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bahan bakar fosil tentu tidak bisa selamanya ada. Karena itu dibutuhkan inovasi untuk mencari sumber energi lain.

Salah satunya dari tanaman Kaliandra Merah (Calliandra Calothyrsus) sebagai bioenergi. Adapun tanaman ini dikembangkan oleh Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh kerja sama dengan PT Semen Padang.

Diharapkan, dengan penggunaan tanaman ini sebagai bahan bakar alternatif dapat mengurangi penggunaan batu bara di industri semen tersebut.

Kerja sama tersebut juga didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui program Matching Fund 2023.

Baca juga: Polines Inovasi Vespa Listrik, Ada Fitur Antimaling

Menurut Kepala UPT Pemeliharaan dan Perbaikan, Politani Payakumbuh, Auzia Asman, tanaman Kaliandra Merah memiliki potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan sebagai sumber energi alternatif.

Adapun satu kilogram kayu Kaliandra Merah memiliki kadar kalori sebesar 4.200 kilo kalori, sedangkan bila diarangkan dapat menembus 7.000 kilo kalori.

"Kadar kalori ini setara dengan kadar kalori batu bara kualitas medium. Akan tetapi, api yang dihasilkan lebih stabil sehingga sangat potensial sebagai bioenergi," ujar Auzia, dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Kamis (10/8/2023).

Kaliandra sendiri sebenarnya bukan barang baru dalam dunia pertanian. Jenis tanaman ini dikenal sebagai tanaman konservasi yang dapat tumbuh di lahan marginal (lahan tidak produktif).

Selain potensi sebagai bioenergi, Kaliandra Merah secara bertahap juga dapat menyuburkan tanah dan juga berfungsi mengontrol laju erosi.

"Mitra kami, PT Semen Padang, dalam hal ini mencoba akan mengonversikan 10 persen kebutuhan energinya dari biofuel melalui Kaliandra sebagai sumber energi terbarukan," jelas Auzia.

Dijelaskan, target penanaman yang ingin dicapai oleh PT Semen Padang untuk tahun 2025 adalah sebanyak 100 juta batang tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini.

Ternyata, tanaman ini tidak hanya bisa dimanfaatkan kayunya saja, tetapi di bidang peternakan, daunnya juga sangat bagus sebagai diversifikasi sumber pakan ternak selain rumput.

Selain itu, daun Kaliandra juga baik untuk bahan baku pupuk karena kandungan proteinnya yang tinggi. Bahkan bunga kaliandra berguna bagi peternak madu dari lebah jenis trigona atau biasa disebut galo-galo di daerah Minangkabau.

Maka dari itu, Politani Payakumbuh mengajak mitra masyarakat untuk turut serta memproduksi bibit kaliandra dalam program yang diberi nama Caliandra Developing Project.

Mahasiswa juga dilibatkan dalam proses riset produksi bibit tanaman semak berbunga yang masuk dalam suku tanaman Fabaceae atau polong-polongan ini.

Baca juga: Sabun Tangan Inovasi Mahasiswa UMM dari Bahan Daun Jambu Air

Dengan adanya inivasi pengembangan tanaman kaliandra ini diharapkan bioenergi tercipta, masyarakat berperan aktif di sana, industri terbantu, carbon release bisa ditekan serta lingkungan jadi terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com