Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat SDG's, STEM Prasmul Kembangkan Riset Inovasi Bidang Energi Terbarukan dan Kesehatan

Kompas.com - 28/07/2023, 10:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim dosen dan mahasiswa STEM Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) mendukung penguatan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) bidang energi terbarukan dan kesehatan.

Hal ini tergambar dalam inovasi yang dihasilkan dosen dan mahasiswa program studi Energy Business Technology STEM Universitas Prasmul dan prodi Computer Systems Engineering STEM Universitas Prasmul.

Salah satu tim peneliti, Setiawan yang merupakan dosen prodi Energy Business Technology mendeskripsikan mengenai kegunaan alat uji untuk kerja turbin angin yang sedang dikembangkan timnya merupakan kerja sama dengan mitra PT Semesta Energy Services (SES).

"Alat uji untuk kerja turbin angin ini bersifat modular guna meningkatkan fleksibilitas dalam instalasi," ungkap Setiawan.

"Projek penelitian yang dikolaborasikan meliputi analisa keseragaman aliran, perancangan sistem kendali kecepatan fan, pengukuran dan akuisisi data (kecepatan angin, torsi dan daya aerodinamik luaran), serta pengembangan GUI yang user friendly," jelasnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan projek ini mendapatkan pendanaan melalui program Matching Fund Kedaireka dari Kemendikbudristek dan mitra dengan nilai total pendanaan lebih dari Rp 400 Juta.

Sebatas informasi yang dia miliki, belum banyak universitas di Indonesia yang memiliki alat ini. Jika alat ini berhasil dikembangkan, diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk menunjang pembelajaran di kampus namun juga dapat meningkatkan produktifitas riset di bidang turbin angin.

Lebih jauh ia juga menjelaskan projek ini melibatkan lebih dari 20 mahasiswa lintas prodi yang dibagi menjadi beberapa divisi mulai dari komputasi dinamika fluida, desain dan manufaktur, akuisisi data, hingga projek manajemen yang semuanya dirangkum dalam satu kegiatan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).

"Ini kesempatan besar bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan pengalaman projek profesional dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi industri dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan diperkuliahan," jelas Setiawan.

Terkait SDG's, sebatas pengetahuan yang dimiliki, Setiawan menyampaikan saat ini belum banyak perusahaan dalam negeri yang memproduksi turbin angin dalam skala besar.

Mengingat tingginya kompleksitas dalam merancang turbin angin, diperlukan beberapa literasi desain guna menghasilkan karakteristik turbin angin sesuai dengan aplikasi yang diharapkan.

"Padahal potensi energi angin di Indonesia cukup besar terutama untuk wilayah bagian timur. Dengan adanya alat uji ini, kita akan mampu memprediksi performa turbin angin yang telah kita rancang dan produksi sendiri," ungkap Setiawan

"Dalam jangka panjang bukan tidak mungkin kita akan dapat merintis dari kecil industri yang mampu memproduksi turbin angin itu sendiri dengan harga yang lebih murah dari impor," jelasnya.

Pengunaan AI dan machine learning bidang kesehatan

Dosen prodi Computer System Engineering STEM Prasmul Agung Alfiansyah, pimpinan riset inovasi artificial intelligence (AI) dan machine learning bidang kesehatan.DOK. KOMPASCOM/YOHANES ENGGAR Dosen prodi Computer System Engineering STEM Prasmul Agung Alfiansyah, pimpinan riset inovasi artificial intelligence (AI) dan machine learning bidang kesehatan.

Dalam kesempatan sama, Dosen prodi Computer System Engineering STEM Prasetiya Mulya Agung Alfiansyah selaku pemimpin riset menjelaskan beberapa inovasi yang dikembangkan timnya terkait artificial intelligence (AI) dan machine learning bidang kesehatan.

Project pertama terkait pengembangan platform kolaboratif antar rumah sakit untuk deteksi Pneumonia. Pneumonia cukup banyak diderita oleh penduduk indonesia, terutama di kalangan anak-anak.

Diagnosis yang dilakukan secara dini dan diikuti penanganan yang baik akan membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit tersebut.

"Kami mengembangkan sebuat sistem berbasis Artificial Intelligent untuk menyelesaikan masalah tersebut secara cepat dan teliti dengan melatih sistem komputer menggunakan data radiologis pasien yang diperoleh dari dari berbagai rumah sakit melalui platform kolaborasi yang dikembangkan," jelas Agung.

Tidak hanya itu, Agung juga menekankan aspek keamanan data dari data banyak pasien yang terkumpul dari berbagai rumah sakit.

"Melalui platform tersebut, informasi data pasien yang disimpan di dalam sistem dan merupakan data sensitif bisa dijaga kerahasiaannya tanpa mengurangi kualitas dan realibilitas dari sistem AI yang dikembangkan," ungkap Agung.

"Sistem ini juga diharapkan bisa mengurangi bias dan ketidakseimbangan data dari berbagai rumah sakit yang tersebar di Indonesia, terutama dalam konteks pengembangan AI," jelasnya.

Project ini dilakukan secara bersama oleh INSA CVL (Perancis) dan didanai oleh ISIF ASIA dengan total project senilai Rp. 600 Juta.

Riset inovasi lain yang dilakukan Agung Alfiansyah adalah Computer Assited Medical Intervention untuk Catheterisasi Jantung.

Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk membantu para dokter spesialis penyakit jantung melakukan operasi jantung. Sebelum operasi dilakukan, para dokter bisa mengidentifikasi terlebih dahulu sumbatan pembuluh darah yang merupakan target yang akan dicapai.

Selama operasi dilakukan para dokter akan dipandu oleh satu sistem visual yang mengarahkan catetheter jantung menuju target tersebut. Agar navigasi bisa dilakukan secara baik, maka diperlukan teknik yang bisa digunakan untuk menggabungkan data sebelum dan pada saat operasi dilakukan.

"Hal yang mirip dengan sisten navigasi pada saat kita berkendara, dimana kita sudah mempunyai peta sebelumnya dan digabungkan dengan data GPS yang bisa menunjukkan posisi kita pada secara realtime," jelas Agung.

"Sistem navigasi pada saat operasi juga mampu memandu kita melakukan intervensi dengan cepat dan presisi sehingga mengurangi resiko infeksi, paparan radiasi sinar-X, mempercepat proses penyembuhan pasien dan menurunkan cost yang harus ditanggung pasien," tambahnya.

Sistem ini diharapkan juga bisa membantu dokter melakukan evaluasi sesudah intervensi dilakukan oleh dokter.

Project penelitian ini dilakukan sebagai kerjasama dengan TE-ITB, FK-UNS dan UII dengan dibiayai oleh BRIN/LPDP dengan skema RIIM (Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com