Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program MBKM Bantu Mahasiswa dan Dunia Usaha

Kompas.com - 23/06/2023, 21:55 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Selain itu, penting untuk melakukan penyusunan kurikulum dan metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan mahasiswa (soft skills dan hard skills) dengan menambah porsi pembelajaran studi kasus, project, dan metode praktikal lainnya agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja," tutur Piter.

Baca juga: Jalur Mandiri UB 2023 Dibuka, Bisa Pakai Nilai Rapor dan UTBK 2023

Catatan saja, per Juni 2022, tercatat sekitar 69 persen penduduk Indonesia termasuk dalam kategori usia produktif (15-64 tahun).

Dari angka tersebut, kelompok usia produktif 15-29 tahun mencapai sekitar 24 persen dari total penduduk Indonesia. Namun, terdapat kesenjangan antara sistem pendidikan dengan tuntutan dunia kerja.

Salah satu masalah yang terjadi adalah lulusan sarjana yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Data BPS per Februari 2022 menunjukkan sekitar 5,83 persen dari total penduduk usia kerja menganggur, di mana 14 persen dari angka pengangguran tersebut berasal dari lulusan jenjang diploma dan sarjana (S1).

Hal ini mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dan kebutuhan lapangan kerja.

Untuk mengatasi tantangan ini, Kemendikbud Ristek mengembangkan Program Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM).

Program ini bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan fleksibel, serta kreatif dan dinamis dalam menghadapi perubahan ilmu dan kompetensi yang cepat berubah.

Baca juga: Kemenag Bantah Beri Bantuan ke Ponpes Al-Zaytun, tetapi Itu Dana BOS

Melalui program MBKM, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Mereka juga diberikan pengalaman langsung dalam dunia kerja sebagai persiapan karier. Dengan demikian, diharapkan lulusan program MBKM mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com